Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) merupakan salah satu penyumbang kegiatan ekonomi di Indonesia. Hal ini dibuktikan dengan adanya banyak masyarakat Indonesia berjualan atau berwirausaha secara sederhana dalam skala kecil untuk meningkatkan ekonomi. Selain itu, kegiatan UMKM juga lebih kecil resikonya dibandingkan dengan usaha pabrik. Di Desa Poncokusumo sendiri terdapat beberapa pelaku UMKM dengan barang yang dijual berbeda-beda seperti yang ditemui oleh kelompok 37 KSM-T UNISMA yaitu penjual kripik, perajin kayu, dan bunga kering untuk pernikahan. Untuk kedua pelaku UMKM ini memiliki kesamaan yaitu pembuatan produk secara pesanan dan tidak dapat beli langsung. Hal ini membuat Famirza dan Zuhriyah selaku mahasiswa KSM-T UNISMA memiliki keingian untuk memajukan UMKM tersebut. Menurut Famirza, memajukan UMKM ada beberapa cara mulai dari promosi, bungkusan, dan digitalisasi (06/09/2024).
Kegiatan UMKM ini direncanakan dan dilaksanakan secara berurutan dengan tiga tempat berbeda yaitu pengrajin keranjang belanja dan pembuat kripik di Blok Kamis, bunga kering di Blok Rabu, dan pengrajin kayu di Blok Senin. Untuk UMKM keranjang belanja dan pembuat kripik jadi satu tempat yang sama. Menurut Pak Jho selaku UMKM Kripik Q-Jho melakukan usaha ini dari coba-coba membuat kripik dari talas dan diuji cobakan ke temannya, setelah mengikuti rekomendasi temannya untuk membuka usaha kripik akhirnya Pak Jho mendirikan usaha kripik dan diselingi pembuatan keranjang belanja (07/09/2024). UMKM kripik Q-Jho ini masih menggunakan sistem pemesanan secara WA (WhatsApp) sehingga untuk produksinya hanya bergantung kepada pemesanan dan tidak produksi secara massal. Pak Jho memiliki karyawan yang berjumlah 8 orang untuk membantu produksi kripik Q-Jho. Setelah berdiskusi dengan Pak Jho, kelompok 37 KSM-T UNISMA melakukan kegiatan sosialisasi dan pelatihan terkait digital marketing yang dimana untuk pemesanan lewat daring. Kegiatan ini dilaksanakan selama dua hari yaitu Sabtu, 7 September 2024 dan Senin, 9 september 2024.
UMKM yang kedua adalah penjual bunga kering di Blok Rabu dengan kepemilikan oleh Pak Saeri. Pak Saeri memulai usaha bunga kering ini berkolaborasi dengan keponakannya. Untuk usaha bunga kering sendiri memang tergantung pemesanan dan dari pelaku UMKM ini juga menanam tanaman yang diperlukan untuk bunga kering. Pak Saeri adalah re-seller dari penjual bunga kering, selain itu beliau juga menjual berbagai kerajinan kayu yang diubah menjadi properti pernikahan, alat makan, dan untuk kesenian. Menurut Pak Saeri, penjualan kerajinan dan bunga kering sudah dijual secara aplikasi daring dan juga sudah lumayan banyak pelanggannya (08/09/2024). Di lokasi UMKM Pak Saeri memang sudah melakukan transaksi secara online tapi dari bungkus yang digunakan adalah bungkus secara koran bekas dan dilapisi kertas kardus untuk dikirim. Hal ini menarik perhatian dari kelompok 37 KSM-T UNISMA untuk melakukan inovasi dalam bungkusan yang digunakan. Kegiatan ini dilaksnaakn selama satu hari pada tanggal 8 September 2024.
Selanjutnya UMKM pengrajin kayu yang ditemui oleh kelompok 37 KSM-T UNISMA di Blok Senin dengan pemilik bernama Pak Sugandono. Pak Sugandono memiliki usaha kerajinan kayu yang bernama "Mustika Kayu" yang berada di dekat posko perempuan mahasswa KSM-T UNSIMA di Desa Poncokusumo. Pak Sugandono menjalankan usaha ini dengan tujuan sebagai pengisi ketika waktu luang dan beliau juga sudah beberapa kali melakukan kegiatan berbagi ke TPQ disekitar dengan menyumbangkan 100 meja mengaji. Pak Sugandono berpendapat, kegiatan ini saya lakukan untuk mengisi waktu luang dan untuk kegiatan kerajinan dilakukan oleh saudara saya dan saya, promosi kita tidak lakukan secara online karena memang beliau hanya menerima pesanan secara pesan WA (10/09/2024). Hal ini membuat kelompok 37 KSM-T UNISMA melakukan kegiatan sosialisasi terkait desain dan promosi dengan Pak Sugandono.
Kegiatan digitalisasi UMKM ini berhasil dilaksanakan selama empat hari dengan luaran berupa sosialisasi dan pelatihan mengenai digital marketing, promosi, dan inovasi bungkus.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H