Bullying merupakan masalah utama yang sering dihadapi dan terjadi pada anak-anak di bangku sekolah. Jenis dari bullying ada dua, diantaranya bullying secara fisik dan bulying secara mental. Pada dasarnya bullying dilakukan secara perlahan akibat perbedaan atau perselisihan dari suatu individu terhadap kelompok yang berpengaruh dalam suatu sistem.Â
Kasus bullying sering terjadi pada tingkatan bangku sekolah karena ketidak cocokan suatu  kelompok terhadap individu tertentu lebih tinggi terjadi. Korban bullying cenderung dari pihak laki-laki karena terjadinya kesenjangan ekonomi, keterbatasan fisik, ataupun perbedaan status. Korban tidak mendapatkan simpati dari teman sekelasnya akibat tidak adanya perlawanan dari pihak korban. Indonesia memiliki kasus terjadinya bullying di sekolah yang berada di angka tinggi berdasarkan data dari Kemendikbud (25/08/2023).
Mahasiswa Kandidat Sarjana Mengabdi Tematik (KSM-T) kelompok 37 Universitas Islam Malang melakukan kegiatan sosialisasi tentang bahaya perilaku bullying pada anak dibawah umur. Menurut rekan mahasiswa Sisilia, bullying dapat dicegah dengan melakukan kegiatan secara bersama dan menerapkan perilaku cinta tanah air dengan Bhinneka Tunggal Ika (12/08/2024). Mahasiswa KSM-T kelompok 37 UNISMA melakukan kegiatan sosialisasi dengan melibatkan pihak SDN 1 Poncokusumo sebagai mitra pelaksanaan kegiatan sosialisasi. Untuk anak-anak sendiri menerima dan siap untuk dilakukan kegiatan sosialisasi bersama pihak mahasiswa KSM-T UNISMA, ujar Bu Deny selaku guru SDN 1 Poncokusumo.
Pelaksanaan kegiatan sosialisasi kelompok 37 KSM-T UNISMA berlangsung selama lima hari dari tanggal 12 Agustus 2024 hingga pada puncaknya tanggal 16 Agustus 2024 di Bedengan Ledok Ombo Poncokusumo. Pada puncak kegiatan sosialisasi bahaya bullying oleh kelompok 37 KSM-T UNISMA melakukan kegiatan tambahan seperti mengasah kerja sama tim dalam kegiatan kreatfitas, kekompakan, dan kebersamaan. Kegiatan ini diikuti oleh siswa kelas lima SDN 1 Poncokusumo dengan memanfaatkan waktu olah raga untuk bertamasya di Ledok Ombo Poncokusumo. Acara ditutup dengan melakukan kegiatan sosial memungut sampah yang ada di Bedengan Ledok Ombo Poncokusumo sebagai bentuk tanggug jawab dari individu.
Kegiatan diatas dilakukan untuk meningkatkan rasa kebersamaan, solidaritas, kekompakan dan tanggung jawab dari masing-masing individu.. Dengan melakukan kegiatan diatas kami dari kelompok 37 KSM-T UNISMA mengharapkan untuk tidak adanya kasus bullying terjadi dan meningkat di Indonesia akibat kurang tanggung jawab dan sikap merasa superior diantara sesama, ujar Alamsyah sebagai anggota kelompok 37 KSM-T UNISMA (16/08/2024).
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H