Mohon tunggu...
kslh riau
kslh riau Mohon Tunggu... -

KSLH_Riau merupakan organisasi yang bergerak di lingkungan, didirikan pada tanggal 05 juni 2008

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Ironis dari Pemerintah Mentawai

28 November 2010   01:09 Diperbarui: 26 Juni 2015   11:14 73
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Senin 25 Oktober 2010 Mentawai dilanda tsunami yang merenggut korban kurang lebih 1000 Jiwa dan ratusan rumah rusak berat serta menghancurkan beberapa tempat ibadah dan sekolah.tsunami mentawai menyebabkan perhatian banyak oknum serta lembaga yang datang dengan judul Relawan Kemanusiaan, begitu juga bantuan yang tidak segan-segan berdatangan sehingga bantuan menumpuk sampai-sampai bantuan yang 2007 lalu pun ikut tergabung dengan bantuan yang ada saat ini.

Dalam kondisi yang serba menumpuk terangkatlah sebuah issu mengenai relawan yang di pulangkan sebanyak 1500 orang.terkait dengan issu ini, yang terjadi di lapangan dalam kondisinya tujuan dan fungsi relawan tidak berjalan dengan apa yang mereka inginkan, karena harapan besar dari relawaningin sekali terlibat langsung dengan membantu kegiatan penanggulangan bencana dalam proses evakuasi, assessment atau pendataan korban yang terkena bencana hingga sampai pendistribusian bantuan.dari issu yang ada sangat tidak mungkin dari relawan 1500 orangitu di pulangkan semua, melainkan pulang dengan keinginan sendiri karena mereka telah pesimis saat mendengar informasi mengenai sebuah akses menuju titik lokasi bencana hanya bisa di lalui dengan jalur laut serta udara itu pun sering terkendala dengan kondisi cuaca dan iklim rata-rata setiap harinya tidak memungkinkan untuk di tempuh.hal ini yang membuat relawan memutuskan untuk pulang.asumsi, dari pada relawan menjadi buah bibir oleh media.dalam hal ini hingga media local telah mengeluarkan kesan yang negative tehadap relawan.

Beranjak dari issu relawan, issu mengenai akses juga terangkat kepermukaan.akses yang berada di daerah pagai selatan terlalu sulit untuk di jangkau, dari beberapa informasi yang ada hanya akses udara serta laut yang bias di lalui untuk menjangkau daerah-daerah terkena bencana.jelas-jelas kalau hanya akses ini yang ada tentu kiranya oknum-oknum serta lembaga yang mempunyai benderakomersil yang bias menjangkaunya bukan untuk kelasnya relawan yang datang dengan mengandalkan tenaga saja.hal yang sama juga menjadi tingkat kejenuhan hingga relawan mesti menjadi buah bibir pemerintah mentawai serta media-media local Sumatra barat.akan tatapi ada beberapa relawan yang masih bertahan di mentawai, relawan yang bertahan tinggal ini melakukan aksi-aksi kecil untuk menentang issu yang di informasikan oleh pemerintah mentawai dengan melakukan pencarian akses pendistribusian melalui jalur darat agar dengan cara tersebut pemerintah tidak seenaknya memberikan informasi yang siap mempropokasi orang banyak agar bungkam dan lumpuh dalam segala bentuk kegiatan membantu masyarakat mentawai yang sedang dilanda bencana tsunami dan merenggut ribuan korban serta meluluh-lantahkan rumah, tempat ibadah dan rumah sekolah.aksi kecil ini menghasilkan sesuatu yang memuaskan dengan membuktikan akses darat yang berada di pagai selatan bisa di lewati dengan aman dalam kondisi jalur berupa jalan koridor yang berada dalam konsesi HPH PT.Minas Pagai Lumber beroperasi sejak 1974 bergerak di bidang perkayuan, serta jalur darat pagai selatan ini dengan lebar 12 meter biasa di gunakan untuk track penggangkut kayu log alam PT.MPL.

Ini sangat ironis sekali, dengan informasi yang tersebar dari statement pemerintah mentawai memberi kesan menutup-nutupi yang sementara rakyat pagai selatan sangat mengharapkan bantuan.

lapar biasa kami tahan dari pada harus melawan pemerintah

Berita fakta ini diteruskan mengespos melalui email ke gubernur Sumatra barat serta terhadap keprisidenan RI yang di lengkapi dengan data dan dokumentasi akses darat.

Dengan menanggapi hal yang demikian, apa yang menjadi pertimbangan pemerintah mentawai dalam memberikan statement kepada media terkait dengan masalah issu relawan yang di pulangkan atas permintaan pemerintah mentawai. serta issu mengenai akses darat yang tidak ada di pagai selatan terletak di konsesi PT.MPL..? dan mengapa media bisa lumpuh serta bungkam dalam menjalankan tugasnya yang sesuai dengan kode etik seorang jurnalistik…?

Lokasi ini terletak di pagai selatan yang bernama log poun tempat di bibir pantai pagai selatan akses loding kayu PT.MINAS PAGAI LUMBER.

1290907274374399841
1290907274374399841

Lokasi terletak di Pagai Selatan yang bernama Log Pon tepay dibibir pantani Pagai Selatan akses Loding Kayu PT. MINAS PAGAI LUMBER

UCOK, RACHMAD ADI.

KELOMPOK STUDI LINGKUNGAN HIDUP RIAU.

KONTAK PERSONS: 085278317073

26 nov 2010

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun