Mohon tunggu...
Ketut Resiki
Ketut Resiki Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Bintang(ku)

17 Februari 2016   01:08 Diperbarui: 17 Februari 2016   01:51 23
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Bintang, bagaimana kabarmu?
Aku senang melihatmu malam ini
Kamu selalu nampak bersahaja dengan kilaumu yang temaram

Bintang, kau masih disana?
Sulit bagiku menemukanmu dibalik awan hitam
Kadang terangmu saru dibalik sinarnya bulan purnama
Tapi aku selalu ingin memastikan kamu masih disana

Bintang, tetaplah diatas sana
Memandangmu lebih dari cukup bagiku
Melihatmu berkedip sayu dalam cahaya temarammu
Dan benakku berkata ‘Bintang, apa kau berkedip padaku?’
Walau kutahu jutaan manusia lainnya berpikir begitu

Bintang, apa kita hidup di waktu yang sama?
Bukankah kita terpisah jutaan tahun cahaya?
Lalu, mungkinkah kita memikirkan hal yang sama?

Apapun itu, aku hanya ingin melihatmu lebih lama
Melihatmu diantara jutaan cahaya lainnya
Karena tanganku tak cukup besar untuk memelukmu
Bahkan tanganku tak akan sanggup menyentuhmu
Walau dengan bantuan pohon kacang raksasa sekalipun

Jadi tetaplah disana dan biarkan aku berbicara padamu setiap malam
Soal kemacetan ibu kota, atau kerjaan yang membosankan
Atau biarkan aku hanya memandangimu dalam bisu
Lalu merindukanmu hingga esok malam tiba
Dan berharap selama itu kaupun merindukanku
Walau kutahu jutaan manusia lainnya berpikir begitu

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun