Dikampung saya,.....banyak perempuannya yang masih gadis,banyak yang menjadi TKW ke l;uar negeri sebagai pembantu rumah bahasa gaulnya "house maid" usaha ini memang boleh diacungi jempol,sebagai program pemerintah mengurangi pengangguran dalam negeri.
para gadis ini mula-mula berangkat masih lugu,make up sekedarnya,selepas dua tahun kemudian,gadis-gadis desa ini pulang kampung untuk bercuti 1 atau 2 bulan untuk melepas rindu sama keluarga yang lama berpisah.....
Apa yang memeranjatkan saya,......gadis-gadis desa yang dulu lugu ini sekarang,...woww......seperti artis karbitan yang mau konser dipanggung,cara pakainya,make up nya,dan dilehernya selalu tergantung HP bermerek terkenal,sudah lebih maju dari 2 tahun lalu sebelum berangkat. Itu semua nggak masalah,itukan hak privasi masing-masing individu atau personaliti.
Ada satu hal yang paling memeranjatkan saya yaitu,....begitu sampe dikampung para gadis-gadis ini lupa atau pura-pura lupa bahasa sendiri yaitu bahasa jawa bahasa ibunda,bagaimana mungkin kalo lahir dijawa bahasa sehari-hari bahasa jawa,baru merantau kerja diluar negeri cuma beberapa tahun,balek kampung bahasa sendiri sudah lupa,..egois kan,.......atau memang malu bicara dengan bahasa jawa,......
Bukan cuma babu-babu HK,tapi juga yang dari malaysia,singapore semua punya tabiat sama,malu bicara dengan bahasa jawa? memang tidak berlebihan kalo saya katakan egois........
kecuali kalo dari kecil sejak lahir hidup dilingkungan seperti jakarta atau america,hal wajar kalo nggak bisa ngomong jawa,.....kan lagi baik kalo kita menyesuaikan lingkungan sekitar kita,....misalnya kalo kita ke jakarta ya kita meyesuaikan bahasa yang dipakai,gimana kalo kita dikampung sendiri bahasa sehari2 bahasa jawa,....egois lupa bahasa jawa?
ehm.......begitulah adanya walau gak semuanya tapi 90% egois dan malu cakap bahasa jawa,......
siji,loro,telu,.......babu hongkong lupa bahasa sendiri........egois memang,.........
Aku malah bangga jadi orag jawa,........."Nyuwun pangapunten mas/mbak"
