[caption caption="dok Film-film berasal dari novel-novel Nicholas Sparks dari youtube"][/caption]
Kisah cinta yang membuat getar romantisme lembut bersenandung dari awal sampai akhir cerita, alur kehidupan berawal tragis lalu berujung happy end, latar dan lokasi indah membuai menghanyutkan, rumah impian penuh kenangan, cinta sejati yang tulus dan langgeng, ditambah artis-artis pemeran mendebarkan adalah ciri-ciri film cinta yang diangkat dari buku-buku Nicholas Sparks.
Bila tidak mengenal nama Nicholas Sparks, mungkin lewat film-film yang berasal dari buku romannya, kita mengenal penulis cinta ini. Misalnya, The Notebook film drama cinta rilisan tahun 2004 dengan bintang film melankolis Ryan Gosling dan Rachel McAdams, adalah satu dari beberapa film cinta paling romantis yang pernah dibuat. Film ini berasal dari roman best seller pertama Nicholas Sparks, yang terinspirasi dari kisah kasih nenek mertuanya.
The Notebook bukan film pertama yang berasal dari novelnya Sparks, tahun 1998 Message in a Bottle, yang dibintangi oleh Kevin Costner dan Robin Wright Penn adalah roman pertama yang difilmkan. Lalu tahun 2002 A Walk to Remember, dibintangi Mandy Moore dan Shane West. Kemudian disusul film-film cinta lainnya, sampai sekarang ada 11 film, yang diangkat dari buku roman Nicholas Sparks.
2 Fillm terakhirnya adalah The Longest Ride, dengan membesut Scott Eastwood putra Clint Eastwood sebagai pemeran utama pria. Dan film teranyar yang akan diproduksi adalah The Choice. Sungguh, prestasi yang luarbiasa mengingat kisah kasih dari film-filmnya sangat beragam tapi memiliki efek sama, berhasil membuat penontonnya menjadi romantiker kelas berat atau mencari tissue, karena (kalau orang Sunda bilang) saking nyeredet hate.... hehehe.
Cinta memang bumbu manis kehidupan, sebuah film atau roman cinta dapat dikatakan berhasil memuaskan penonton bila irisan kisah cinta pribadi dengan film/roman atau dengan idealisme romansa pribadi tergambarkan dengan konkrit dalam wujud, scene dan kata-kata yang selama ini sulit terungkapkan. Atau bila film itu berhasil melambungkan dan menghanyutkan fantasi penonton atau pembacanya dalam wajahnya yang sempurna. Ditambah talenta seorang Nicholas Sparks, yang berhasil meramu pedas, asin, asam dan manisnya cinta dalam kalisnya kehidupan sehingga menghasilkan jamuan ekstra ordiner dan membuat ketagihan. Setetes air mata, sejumput tragedi, sesendok cinta, sepotong rasa, sedenting piano dan ... voila ... membuat penonton mabuk setelah mengecap sarinya.
Apa yang membuat Nicholas Sparks sukses menjadi bestseller dan menarik para produser film memfilmkan buku-buku novelnya ?? Bisa jadi pengalaman pahit kehidupan Nicholas Sparks menjadikan fillm-film dari roman Nicholas Sparks ini begitu nyata, mudah dimengerti dan tidak ngambang di atas tanah.
Awal karir Nicholas Sparks memang berliku, berawal dari penolakan dua roman pertamanya, lalu gagal jadi pengacara, menggeluti pekerjaan sebagai makelar rumah, tukang renovasi rumah, pramusaji, penjual telpon dan obat, semua itu membuat Nicholas Sparks sangat kenal dengan sulitnya kehidupan.
Namun, dalam cinta .... Nicholas Sparks lebih beruntung. Ia jatuh cinta pada pandangan pertama ke seorang gadis manis, dan berhasil meminang sang gadis ini esok harinya. Dengannya Nicholas lalu memiliki 5 anak. Mungkin secercah keberuntungan cinta inilah yang kemudian mampu menyeimbangkan dan menginspirasi indahnya cinta dalam novel-novelnya, seromantis dan seindah kisah cintanya dengan sang istri.
Apalagi bila hasil racikan Nicholas Sparks ini kemudian masuk dapur Hollywood ...... hmmmmm .... seperti film lainnya Night in Rodanthe, Dear John, The Last Song, The Lucky One, Safe Heaven, The Best of Me maka makin maknyus dan memabukkanlah saja rasanya.
Sayangnya, belum lama ini, bahtera rumah tangga Nicholas Sparks yang sudah dibina selama 25 tahun dengan istrinya berakhir tidak seromantis ending dari roman The Notebooknya, yang mana si pemeran menghembuskan nafas terakhir dalam pelukan istrinya. Tapiiiiiiii ..... siapa yang tahu, Nicholas Sparks sekarang kan baru berumur 46 tahun, mungkin kisahnya akan seperti romannya The Longest Ride, di mana ia kembali ke pelukan kekasih hatinya setelah 20 tahun terpisah.