Mohon tunggu...
ACJP Cahayahati
ACJP Cahayahati Mohon Tunggu... Insinyur - Life traveler

tukang nonton film, betah nulis dan baca, suka sejarah, senang jalan-jalan, hobi jepret, cinta lingkungan, pegiat konservasi energi dan sayang keluarga

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Artikel Utama

Indonesia Lebih Dulu Punya Bus Antarkota daripada Jerman

4 Agustus 2014   11:32 Diperbarui: 18 Juni 2015   04:29 1012
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption id="attachment_350888" align="aligncenter" width="636" caption="Menjamurnya Bus Antarkota di Jerman (dok pribadi)"][/caption]

Bus antarkota di Indonesia sudah lebih dulu ada dibandingkan di Jerman, bahkan sejauh saya bisa mengenang masa lalu, Bus Malam Bandung-Solo PP sejak saya kecil sudah ada. Dulu saya selalu senang bila diajak ayah saya atau kakak-kakak saya menjemput bude dari Solo, yang naik bus malam dari Solo dan tiba shubuh di Bandung, dulu pangkalannya di jalan Aceh, Bandung.

Saya sendiri pernah juga naik bus malam ini dari Bandung ke Solo. Paling menyenangkan itu bila sedang berhenti istirahat di Pekalongan dini hari... selalu seru memperhatikan hidupnya terminal dalam gelapnya malam. Para penumpang sibuk pergi ke toilet atau mencari makan, lalu riuhnya bus-bus malam keluar-masuk terminal dan hilir-mudik penjual batik, makanan dll., paling kental dalam ingatan saya adalah penjual ronde, panggilan untuk membeli, "Ronde bu rondeeee ..." heheheh rasanya masih terngiang di telinga. Mulai dari situ juga saya suka ronde, bola manis licin kenyal dalam minuman hangat berjahe .... hmmm ....

Berbeda dengan di Indonesia, bus yang boleh beredar selama ini di Jerman hanyalah bus travel, jadi kota tujuannya pun terbatas. Sedangkan bus antarkota atau Fernbusse di Jerman sebelumnya tidak beken karena memang dilarang atau tidak boleh beredar sampai akhir tahun 2012.

Hal ini sejarahnya mundur ke tahun 1931, saat muncul usulan untuk melarang beredarnya bus antarkota supaya tidak menjadi saingan kereta. Keuntungan dari monopoli alat angkutan umum kereta ini diharapkan dapat membayar hutang pembayaran reparasi Perang Dunia ke-1. Nah... walaupun hutang sudah lama lunas, tapi peraturan ini baru secara resmi tidak berlaku mulai tanggal 1 Januari 2013, saat DPR Jerman meresmikan aturannya. Dan .... sekarang Fernbusse ini seperti jamur di Jerman, selalu muncul baru perusahaan-perusahaan bus antarkota dari waktu ke waktu.

Pengelola bus antarkota ini pun sekarang banyaaaaakk sekali, MeinFernbus adalah pelopor bus antarkota di Jerman, lalu ada ADAC Postbus, IC Bus dari DB Bahn (PJKAnya Jerman) juga ada, Bex, UBB, bahkan supermarket juga mulai merambah usaha bus antarkota. Jaringan bus antarkota di Jerman ini pun sekarang sangat luas, harganya pun sangat bersaing dengan kereta api. Dari München di Selatan ke Berlin di hampir Utara Jerman, naik MeinFernbus misalnya biayanya antara 22 - 48 Euro (tergantung pilihan waktunya) selama 7-8 jam perjalanan. Sedangkan naik kereta api 130 Euro selama 6 jam-an. Harga bus antarkota lebih murah, kan....

[caption id="attachment_350887" align="aligncenter" width="425" caption="Iklan bus antar kota (dok pribadi)"]

14071008401951991497
14071008401951991497
[/caption]

Dari kenyamanan tentu kereta lebih nyaman karena penumpang kan lebih memiliki kebebasan bergerak. Tapi bukan berarti bus antarkota ini tidak nyaman, lho... nyaman juga bahkan ada fasilitas toilet dan tidak sempit. Saya pernah juga mencobanya, bagi saya malah untuk pilihan jurusan tertentu, naik bus antarkota lebih nyaman dari kereta karena kalau naik kereta harus ganti-ganti jurusan, sedangkan kalau naik bus antarkota ini... sekali jalan sampai. Harganya pun kalau bepergian sendirian lebih murah.

[caption id="attachment_350889" align="aligncenter" width="425" caption="Dalam bus antar kota (dok pribadi)"]

1407101218120077429
1407101218120077429
[/caption]

[caption id="attachment_350890" align="aligncenter" width="425" caption="Interior bus antar kota di Jerman (dok pribadi)"]

1407101259704732368
1407101259704732368
[/caption]

Lalu apa masih ada keuntungan naik kereta?  Tentulah ada, selain lebih nyaman dan bebas bergerak, naik kereta kalau pergi rame-rame, jatuhnya bisa lebih murah. Terutama karena DB Bahn (Jawatan kereta api Jerman) menawarkan tiket kereta negara bagian (tergantung kita berada di negara bagian mana, ada NRW-Ticket, Bayern-Ticket dll). Malah saking murahnya, kartu kereta negara bagian ini sih dibandingkan dengan kereta Jakarta-Bandung PP pun lebih murah per orangnya, terutama kalau pergi berlima.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun