Mohon tunggu...
ACJP Cahayahati
ACJP Cahayahati Mohon Tunggu... Insinyur - Life traveler

tukang nonton film, betah nulis dan baca, suka sejarah, senang jalan-jalan, hobi jepret, cinta lingkungan, pegiat konservasi energi dan sayang keluarga

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Artikel Utama

Hiking di Hutan 4 jam Dapat Bonus 3 Kecantikan Alam

8 Mei 2016   22:47 Diperbarui: 9 Mei 2016   01:56 605
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

dok pribadi

Sebetulnya Wandern atau hiking atau jalan-jalan menembus hutan itu masuk ke kategori olahraga atau wisata ?? Kalau melihat perlengkapan orang-orang yang lalu lalang berhiking-ria di Jerman atau Swiss, mereka rata-rata bersepatu olahraga atau sepatu hiking, berpakaian ringkas dan sportif, bahkan banyak pula yang ber-nordic walking (di tangan kiri kanannya memegang tongkat jalan agar beban ke tulang punggung seimbang). Nah ... dilihat dari perlengkapan ini sih terlihat lebih pas masuk kategori olahraga kan ya ... apalagi bila hikingnya sampai 4 jam dan sesudahnya membuat badan sama lelahnya seperti baru saja 2 jam main volley. 

Namun bila Hiking dilihat dari segi wisatanya ya bisa juga sih apalagi bila ingat bonusnya itu lho keindahan alam yang sangat menakjubkan, rasa-rasanya pas juga bila masuk ke ranah wisata. Maka masuk ranah wisata saja, ya.

Wandern alias Hiking Kegiatan Paling Diminati di Jerman dan mungkin se-Eropa

Wandern atau hiking dalam hutan ini memang kegiatan menyenangkan yang banyak digemari oleh orang Jerman atau mungkin orang se-Eropa. Saking banyak peminatnya, hampir selalu ditemukan peta jalan untuk hiking dan tempat parkir mobil di pinggir hutan untuk para pecinta hiking. Bahkan ada pula rambu lalu lintas untuk para pelaku hiking atau petunjuk tempat parkir untuk para pecinta hiking agar tidak parkir sembarangan.

Hutan-hutan untuk hiking di Jerman tidak menyeramkan, tidak ada cerita hantu atau kepercayaan-kepercayaan aneh-aneh, yang membuat urung untuk berhiking ria. Hiking atau bersepeda menembus hutan ini bahkan sangat membuat ingin tahu nanti keluarnya di mana dan apa saja yang akan ditemukan dalam hutan itu. Terkadang kami menemukan tempat bersejarah, peternakan lebah madu, penangkaran ikan, tempat berkuda dan terutama pemandangan yang indah. 

Bila cuaca indah, walaupun kami hiking nya dalam hutan, kami tidak pernah sendirian. Selalu saja bertemu dengan pelaku hiking yang lain. Kesenyapan hutan, pohon-pohon di sekeliling, cuitan burung-burung atau kebersihan sungai dan air danau selalu saja menyenangkan untuk dilihat dan didengar.    

Dengan bekal makanan untuk piknik serta semua peralatan perangnya (meja, kursi, minum, buah dll) kami pun selalu siap menggelar dagangan eh makanan di mana pun. Seperti di bawah ini, di pinggir sungai yang deras, di pinggir hutan dan menghadap ke pemandangan gunung yang di atasnya terlihat salju yang belum meleleh. Hmmmm ... makan apa pun, bila ditemani gemericik aliran air dan udara bersih seperti itu, terasa sangat nikmat.

46-572d0a7dbc22bd9a0dd69cec.jpg
46-572d0a7dbc22bd9a0dd69cec.jpg
dok pribadi

Wandern atau hiking ini bisa juga terasa berat, saat kami hiking di Cinque Terre, Liguria Itali misalnya kami harus banyak melalukan penanjakkan. Duh ... rasanya membuat nafas habis dan tersengal-sengal. Padahal lama hiking hanya 2,5 jam-an. Atau hari Kamis y.l. di hutan Swiss, kanton Graubünden ... wah, 4 jam hiking walaupun tanjakannya tidak setinggi di Cinque Terre, di jam terakhir membuat kami lelah juga.

Menurut saya, walaupun hiking itu terkadang amat sangat melelahkan dan terkadang membuat hampir putus asa tapi bila akhirnya atau selama dalam perjalanan menemukan beberapa kecantikan alam yang luarbiasa, akan membuat lupa semua kelelahan yang ada. Mirip-mirip seperti saat melahirkan barangkali ya, sakit dan lelah menjelang kelahiran sangat ekstrim tapi ketika si jabang bayi dalam pelukan, hanya ada kebahagiaan yang membuncah. Lupa sudah segala kesakitan sebelumnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun