Tulisan terakhir, rangkaian liburan kami bulan Desember 2017 yang lalu adalah pengalaman liburan kami di Skotlandia. Visa mahal Inggris yang berlaku multiple selama 6 bulan ini memang jadinya memaksa kami untuk menggunakannya seoptimal mungkin. Semoga tulisan yang bisa saya bagi ini, dapat menghibur dan memberi masukan bagi yang akan berlibur ke sana. Tulisan-tulisan wisata menarik di portal berbagi dan terhubung Kompasiana ini, juga tidak jarang menjadi info bermanfaat saat menyusun persiapan kami berlibur.
Dari Liverpool dengan mobil sewaan kami menuju utara. Setelah menginap dan jalan-jalan di Edinburgh, Ibu Kota Skotlandia, kami pun lanjut ke "jantung" Skotlandia, menuju Drumnadrochit.
Menurut informasi, titik tercantik Skotlandia sebetulnya di Poitree. Dari Fort William (kota yang kami lewati juga) hanya kurang lebih 3 jam saja bermobil ke sana, sayangnya waktu kami yang terbatas. Jadi titik paling Utara Inggris Raya, yang bisa kami datangi Desember yang lalu adalah Glenfinnan Viaduct. Itu lho, viaduct atau jembatan kereta uap, yang menjadi latar film-film Harry Potter.
Skotlandia kaya akan danau. Nah Loch Ness ini danau terbesar ke-2, memiliki bentuk memanjang dengan lebar rata-rata 1,5 Km dan panjang 37 Km. Di penghujung zaman es, menurut para ahli, Loch Ness ini masih berupa laut, tapi ketika daerah itu terbebas dari gletcher terangkatlah pulau di bawahnya.
Mitos tentang monster Loch Ness ini, pertama kali disinggung dalam sejarah tahun 565 menurut Wikipedia. Setelah itu, selalu hilang dan muncul beritanya. Tahun 2003, BBC menampilkan berita tentang sebuah studi untuk membuktikan keberadaan Nessie, dengan menggunakan 600 impuls suara dan ternyata hasilnya nihil.Â
Terus terang nih ya bila melihat danaunya saja, sebetulnya tidak ada keistimewaan dari Loch Ness ini. Danau-danau di Jerman atau Austria, malah ada yang lebih indah. Tapiiiii.... turisnya banyak.
Hotel-hotel di Highland (nama "provinsi"nya lah kurang lebih) bahkan rata-rata lebih mahal dari di London apalagi dari harga hotel kota-kota di Inggris tengah seperti Sheffield atau Liverpool. Nah, saya kira, para turis ini seperti saya termakan oleh cerita-cerita, entah gosip, mitos, legenda atau mungkin hoaks tentang Nessie, si monster Loch Ness. Lihat saja di youtube, sekarang saja masih banyak video yang berusaha meyakinkan bahwa mereka telah melihat Nessie.
Lalu di Fort Augusta juga saya berusaha membangunkan Nessie ... hasilnya nihil juga. Wallahuallam deh ... hanya Tuhan yang tahu. Dan bagi penduduk Skotlandia ini, yang pasti devisa masuk melalui turisme.
Keindahan Skotlandia
Skotlandia luasnya 77,9 ribu Km2, kurang lebih 60% luas Pulau Jawa, tapi penduduknya hanya 6 juta jiwa. Bisa dibayangkan kan, sepi dan lengangnya Skotlandia.
Sepanjang jalan lepas dari kotanya hanya tundra menutupi bukit dan daratan. Selepas Edinburgh, banyak biri-biri sedang memamah biak. Binatang khas Skotlandia yang sayangnya tidak saya lihat, yakni sapi berwarnacoklat dengan tanduk. Untuk menghibur diri saya beli magnetnya saja.