Mohon tunggu...
ACJP Cahayahati
ACJP Cahayahati Mohon Tunggu... Insinyur - Life traveler

tukang nonton film, betah nulis dan baca, suka sejarah, senang jalan-jalan, hobi jepret, cinta lingkungan, pegiat konservasi energi dan sayang keluarga

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Teror Truk Berlin dan Demo Muslim Anti Teror

21 Desember 2016   15:12 Diperbarui: 21 Desember 2016   15:25 353
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
http://www.spiegel.de/politik/deutschland/anschlag-in-berlin-muslime-demonstrieren-gegen-terror-a-1126876.html

Dua hari yang lalu mulai jam 9 malam, ramai masuk pemberitaan teror truk Berlin ke dalam whatsapp group chat di ponsel saya. Mereka muslim dan orang Indonesia, reaksi kaget, kecewa, sedih dan berang terbaca di sana .... lagi-lagi teror, lagi-lagi diakui ISIS sebagai aksi mereka, lagi-lagi Islam dicoreng dan dinista, lagi-lagi muslim damai ditantang untuk berdiri tegar dan meluruskan Islam damai di mata orang Eropa, yang dimengerti salah karena ulah teroris berkedok Islam ini. 

Berlin tanggal 19 Desember jam 20.00 malam, sebuah truk hasil rampasan dari sebuah perusahaan spedisi Polandia digunakan oleh teroris menembus pasar natal di Breitscheidplatz. Teroris dan supir Polandia sebenarnya, yang dibunuh, didudukkan di samping tempat duduk supir saat roda truk menggilas dan menabraki 12 korban jiwa dan 49 korban luka. Sang teroris lalu melarikan diri diantara keramaian dan kengerian yang ada, meninggalkan nestapa para korban dan keluarga korban. 

Hening, duka dan kecewa menggelayut di langit Berlin, Merkel, Kanselir Jerman, ibu negara lembut hati ini terpukul dan berduka, beliau datang ke tempat kejadian dan meletakkan bunga ditemani Mentri Dalam Negeri Jerman. Partai AfD, partai anti pencari suaka dan imigran, yang diuntungkan karena jadi mendulang banyak suara dengan segala teror atas nama Islam ini, mengumpati Merkel sebagai Kanselir Teror. 

Tidak mudah kedudukan Merkel saat ini, membuka pintu untuk para pencari suaka dari negara-negara muslim tapi para pencari suaka ini tidak hanya sekali membuat masalah di dalam negeri Jerman. Dalam pidatonya kemarin, Merkel membuka dengan "Ich weiss .... Saya tahu", Merkel tahu setiap teror ISIS yang dilakukan para pencari suaka, masyarakat di Jerman (apalagi yang anti para pencari suaka dan imigran) akan langsung menuding dirinya. 

Sebetulnya bukan hanya Merkel yang merasa tertuding, tapi entah berapa juta muslim damai di bumi Eropa, juga turut merasa tertuding dan tertuduh. Tertuding atas tindak kekerasan dan tidak bertanggung jawab para teroris. Padahal, muslim damai pun banyak yang berang dan bertanya-tanya bagaimana mungkin para teroris ini berani-beraninya mengatasnamakan Islam untuk membunuhi manusia. Dan, terutama lagi dalam kondisi tidak sedang perang dan yang dibunuh pun sedang dalam keadaan damai, tidak siap dan tidak bersalah. Sungguh tindakan pengecut dan tidak bertanggung jawab!

Sesak dan kecewa, berang dan sedih tidak hanya menghantui warga Jerman atau Eropa non muslim pada umumnya tapi juga dalam hati banyak muslim damai di Eropa. Inilah penistaan agama yang sebenar-benarnya bukan karena kalimat-kalimat kosong, yang dipermainkan. Muslim-muslim damai di Berlin dan sekitarnya pun sontak kemarin melakukan demonstrasi dan unjuk rasa turut berempati pada para korban dan keluarganya. 

Mereka pun berdemontrasi karena tidak rela Islam disetarakan dengan teroris dan tidak terima Islam dan Alquran dikoyak-koyak dan disalahgunakan oleh para teroris. Spanduk-spanduk : Ich bin Moslem, kein Terrorist (Aku muslim bukan teroris), Terror hat keine Religion (teror tidak memiliki agama), Berliner Muslime gegen Terror (Muslim di Berlin tidak setuju teror). Muslime für Frieden (Muslim setuju damai). terlihat dalam demonstrasi itu. Bersamaan dengan muncul dan ramainya Hashtag Ichbinberliner atau prayforberlin.

Saya pun muslim yang kecewa dan hanya menyisakan tanya, akankah ada gelombang demonstrasi besar seperti demonstrasi 411, 212 di Jakarta atau 1212 di Bandung untuk menyuarakan suara Muslim damai di Indonesia juga anti teror serta anti penyalahgunaan Islam damai dan Al Quran oleh teroris, bukan hanya anti Ahok ?? (ACJP)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun