Hasil pengkajian 4 fasilitas dan kondisi itu kemudian dirangkum dalam Atlas Belajar. Mari kita lihat satu per satu,
1. Schulisches Lernen atau kondisi belajar dalam pendidikan formal, untuk kriteria ini yang menjadi perhatian adalah fasilitas dan infrastruktur yang menunjang kesuksesan proses belajar di dalam pendidikan formal.
2. Berufliches Lernen atau kondisi belajar untuk keahlian, yang dilihat adalah fasilitas pendidikan lanjutan untuk melengkapi keahlian dan perbaikan kompetensi dalam pekerjaan.
3. Soziales Lernen atau kondisi belajar untuk kebutuhan sosial atau masyarakat, yang dilihat adalah adanya perkumpulan sosial atau politik di daerah tersebut yang saling perduli.
4. Persönliches Lernen atau kondisi belajar untuk meningkatkan kemampuan pribadi, seperti fasilitas perpustakaan kota, museum, teater, konser, kursus-kursus dll.
[caption id="attachment_348072" align="aligncenter" width="575" caption="Atlas Belajar Jerman (dok http://www.energieatlas.bayern.de/energieatlas.html dan http://www.t-online.de/eltern/schulkind/id_51633176/tid_da/-.html)"]
Dari atlas ini bisa dilihat ada kesenjangan antara Utara dan Selatan Jerman dalam hal kondisi untuk belajar ini. Kota-kota di negara bagian Selatan seperti Bayern, Baden Württemberg dan Sachsen masih mendominasi sebagai daerah dengan fasilitas optimal untuk belajar. Untuk kota besar München menempati tempat paling atas.
Atlas belajar ini bisa jadi barometer bagi para pembuat keputusan di sektor Pendidikan dan para eksekutif kota atau provinsi (dalam hal ini di Jerman negara bagian), untuk dapat melihat infrastruktur mana saja harus ditingkatkan mutunya, bukan hanya membangun Mal dan Mal.
Setiap anak, setiap dari kita adalah unik, memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Tidak ada satu orang pun lebih baik dari yang lain. Predikat ter- hanya terpusat di satu orang saya kira hanya ada di negeri dongeng. Apalagi sebuah kehidupan yang utuh itu membutuhkan semua manusia di semua aspek kehidupan untuk bisa saling bekerja sama demi kenyamanan dan kelangsungan hidup bersama yang aman dan tentram.
Saya yakin bila sebuah Atlas Belajar seperti ini dilakukan dengan benar di Indonesia, maka barometer perbaikan sistem pendidikan di Indonesia akan lebih mengena sasaran dan sampai pada akarnya. (ACJP)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H