Kemiskinan masih menjadi masalah serius di Indonesia, khususnya di era digital saat ini. Meski teknologi telah membawa banyak kemajuan di berbagai bidang, kemiskinan tetap menjadi tantangan yang harus diatasi. Di satu sisi, teknologi dapat mengurangi kemiskinan dengan memberikan akses terhadap pasar global dan peluang bisnis baru. Di sisi lain, teknologi juga dapat memperburuk kesenjangan ekonomi dan memperlebar kesenjangan antara kaya dan miskin.
Salah satu cara untuk mengurangi kemiskinan di era digital adalah dengan memberikan pelatihan teknologi dan digital kepada masyarakat miskin. Pemerintah dan sektor swasta dapat bekerja sama untuk memberikan pelatihan dan akses terhadap teknologi sehingga masyarakat dapat menggunakan teknologi untuk meningkatkan keterampilan mereka dan mengejar peluang bisnis baru.
Namun tantangan yang harus diatasi adalah kesenjangan digital yang masih terjadi di Indonesia. Masih banyak masyarakat yang kekurangan akses terhadap teknologi dan internet, terutama di daerah pedesaan. Selain itu, masih banyak masyarakat yang belum memiliki keterampilan digital yang memadai untuk memanfaatkan teknologi secara maksimal.
Oleh karena itu, diperlukan upaya untuk menjembatani kesenjangan digital dan memberikan pelatihan digital kepada masyarakat miskin. Pemerintah dan sektor swasta dapat bekerja sama untuk membangun infrastruktur digital di daerah pedesaan dan memberikan pelatihan digital kepada masyarakat miskin.
Pengentasan kemiskinan di era digital memerlukan kolaborasi antara pemerintah, swasta, dan masyarakat. Dengan memberikan pelatihan teknologi dan digital kepada masyarakat miskin, kita dapat mengurangi kemiskinan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Menurut data yang dirilis oleh Badan Pusat Statistik (BPS), pada bulan Maret 2021, tingkat kemiskinan di Indonesia mencapai 9,22 persen atau sekitar 24,79 juta orang. Angka ini menunjukkan penurunan dibandingkan dengan tahun sebelumnya, meskipun masih tergolong tinggi. Masalah kemiskinan tetap menjadi perhatian serius yang harus diatasi di Indonesia.
Di zaman digital saat ini, teknologi memberikan peluang untuk mengurangi kemiskinan dengan membuka akses ke pasar global dan peluang bisnis baru. Namun, tantangan utama yang perlu ditangani adalah kesenjangan digital yang masih ada di Indonesia. Masih banyak penduduk yang tidak memiliki akses ke teknologi dan internet, terutama di daerah pedesaan. Selain itu, masih ada banyak penduduk yang kurang memiliki keterampilan digital untuk memanfaatkan teknologi dengan baik.
Karena itulah diperlukan upaya untuk mengurangi kesenjangan digital dan memberikan pelatihan digital kepada masyarakat yang kurang mampu. Pemerintah dan sektor swasta dapat bekerja sama dalam membangun infrastruktur digital di daerah pedesaan serta memberikan pelatihan kepada masyarakat yang membutuhkannya.
Salah satu contoh program yang telah diluncurkan oleh pemerintah adalah Program Indonesia Digital Creative (IDC) pada tahun 2018. Program ini bertujuan untuk meningkatkan keterampilan digital dan kreativitas masyarakat Indonesia terutama dalam industri kreatif. Melalui program ini, mereka diberikan pelatihan serta akses ke teknologi agar dapat menciptakan produk kreatif dan meningkatkan keterampilan mereka.
Namun, program seperti IDC tetap perlu ditingkatkan dan diperluas jangkauannya. Masih ada banyak masyarakat yang tidak terlayani oleh program-program semacam itu, terutama di wilayah pedesaan. Karena itu, dibutuhkan usaha untuk meningkatkan jangkauan program-program pelatihan digital dan membangun infrastruktur digital di wilayah pedesaan.