Mohon tunggu...
Kristupa Saragih
Kristupa Saragih Mohon Tunggu... -

Mulai menulis sejak 1991 dan mulai memotret sejak 1992. Menimba ilmu di SMA Kolese De Britto Yogyakarta dan Teknik Geologi Universitas Gadjah Mada. Mantan koresponden Majalah Hai, tahun 1992-2000. Mengabdikan ilmu dengan bekerja sebagai field engineer Schlumberger, sebuah perusahaan multinasional di bidang jasa perminyakan, dan ditempatkan di Vietnam dan Mesir. Sekarang berprofesi sebagai fotografer profesional. Mendirikan dan menjalankan situs komunitas fotografi Fotografer.net, yang terbesar di Asia Tenggara.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Fotografer.net dan Loyalitas Persahabatan Komunitas Online

30 Maret 2010   05:02 Diperbarui: 26 Juni 2015   17:06 520
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pemerintahan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

[caption id="attachment_106061" align="alignright" width="300" caption="Suasana gathering anggota Fotografer.net "angkatan lama" di Jakarta, Minggu (28/3). Foto oleh: Wiwin Yulius"][/caption] Membangun komunitas online merupakan peluang. Mengurus dan membesarkannya adalah tantangan. Tapi membina loyalitas hingga akrab bak saudara secara offline merupakan prestasi bagi semua anggotanya. Tatkala Fotografer.net (FN) diluncurkan 30 Desember 2002 tak pernah ada maksud muluk-muluk. Demikian pula ketika secara alamiah para anggota mulai bertemu muka secara offline, semua terjadi begitu saja. Tak ada yang mengarahkan dan tak ada yang menyuruh apalagi untuk memaksa untuk bertemu. Dulu hanya 20-30 anggota saja sekali kumpul. Beranjak ke tahun kedua dan ketiga, sekali berkumpul di Jakarta bisa 50-60 anggota yang hadir. Kala itu, masing-masing anggota masih saling bisa menyapa nama. Bahkan tiap anggota masih saling ingat foto-foto apa saja yang diupload anggota lain, hingga hapal judul-judul fotonya. Saat ini, ketika anggota FN sudah berjumlah lebih dari 280.000 orang, sekali berkumpul di Jakarta tak pernah kurang dari 180 orang dalam satu gathering. Bahkan anggota FN di Surabaya sekali berkumpul bisa dihadiri 150 orang anggota. Di luar Jawa, anggota FN Medan dan FN Makassar terhitung gampang mengumpulkan 100 orang sekali berkumpul. Perkaranya, ukuran yang membesar membuat anggota mengkutub. Menyapa ramah tapi tak tahu nama. Wajar saja, karena begitu banyak yang musti dikenal tapi kapasitas memori yang tak bisa mengingat banyak nama dalam waktu singkat. Sejumlah anggota FN yang bergabung sejak tahun pertama FN berdiri lantas berinisiatif merapatkan diri. Rasa disatukan dan dari sana terbit niat untuk membaurkan diri bersama anggota-anggota lain yang bergabung setelah mereka. Kurun waktu 7 tahun memang menyimpan banyak hal yang bisa jadi membuat kita melewatkan banyak hal. Dalam sebuah gathering bagi anggota-anggota lama ini terbit sebuah niat untuk membuat sejumlah acara lintas generasi. Baik berupa hunting foto maupun gathering. Pelaksananya pun adalah anggota-anggota FN lintas generasi. Kita semua bersyukur, bahwa komunitas yang membesar bak bola salju ini masih kompak. Solid tak hanya pada generasi-generasi tertentu saja melainkan cair secara egaliter. Sebuah hal yang kontradiktif jika menengok bahwa FN adalah sejatinya adalah komunitas online tapi dengan kegiatan offline yang amat sangat intensif. Dan, memang semua itu bisa terjadi karena para anggota Fotografer.net lah yang menghendaki. [caption id="attachment_106063" align="aligncenter" width="500" caption="Foto keluarga pada acara gathering anggota FN adalah agenda wajib. Foto oleh: Wiwin Yulius"][/caption]

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun