Mohon tunggu...
Kristupa Saragih
Kristupa Saragih Mohon Tunggu... -

Mulai menulis sejak 1991 dan mulai memotret sejak 1992. Menimba ilmu di SMA Kolese De Britto Yogyakarta dan Teknik Geologi Universitas Gadjah Mada. Mantan koresponden Majalah Hai, tahun 1992-2000. Mengabdikan ilmu dengan bekerja sebagai field engineer Schlumberger, sebuah perusahaan multinasional di bidang jasa perminyakan, dan ditempatkan di Vietnam dan Mesir. Sekarang berprofesi sebagai fotografer profesional. Mendirikan dan menjalankan situs komunitas fotografi Fotografer.net, yang terbesar di Asia Tenggara.

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Artikel Utama

Diosdado Macapagal International Airport Bisa Didarati Space Shuttle

18 Februari 2010   20:45 Diperbarui: 26 Juni 2015   17:51 903
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Karier. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Penerbangan tujuan Manila, ibukota Filipina, tak hanya mendarat di Bandara Internasional Ninoy Aquino di Manila saja. Ada bandara alternatif yang menjadi tujuan maskapai-maskapai penerbangan murah yakni Bandara Internasional Diosdado Macapagal di Clark, bekas pangkalan Angkatan Udara (AU) Amerika Serikat (AS). [caption id="attachment_77017" align="aligncenter" width="500" caption="Diosdado Macapagal International Airport (DMIA) yang dulu bernama Clark Air Base, dibangun oleh Amerika Serikat tahun 1903 dan dikembalikan kepada Filipina setelah letusan Gunung Pinatubo 1991 dan dioperasikan sebagai bandara sipil sejak 1995. Tampak dua landas pacu (runway) paralel, masing-masing sepanjang 3,2 km."][/caption] Terletak sekitar 120 km sebelah utara Manila, pangkalan udara Clark didirikan oleh AU AS pada 1 September 1903.Tak jauh dari Clark, AS juga mendirikan pangkalan Angkatan Laut (AL) di Subic. Keberadaan kedua pangkalan militer ini memegang peranan penting dalam mobilisasi militer AS di Asia Tenggara, termasuk pada masa Perang Vietnam tahun 60-an hingga 70-an. Konon Filipina mengandalkan keuangan negara pada biaya sewa lokasi kedua pangkalan militer AS ini sebesar 100 juta dolar AS per tahun. Letusan dahsyat Gunung Pinatubo (1450 m) tahun 1991 membuat Clark rusak dan tak bisa digunakan. Material volkanik terlempar hingga 40km di atas gunung dan Pinatubo kehilangan bagian puncaknya setinggi 300 meter. Pangkalan Subic pun ditutup setahun kemudian lantaran tak bisa digunakan. [caption id="attachment_77020" align="alignleft" width="300" caption="Tampak muka Diosdado Macapagal International Airport (DMIA), terlihat tenda di depan untuk menampung penumpang yang datang pagi-pagi sebelum bandara dibuka, mengingat banyak penerbangan pagi sementara jarak Manila-Clark berwaktu tempuh sekitar 2 jam. Foto dibuat Rabu, 27 Januari 2010. Foto oleh: Kristupa Saragih"][/caption] Sejak itu, pangkalan Clark dan Subic diambil alih oleh militer Filipina. Pangkalan udara Clark lantas dijadikan bandara sipil. Diresmikan tahun 1995 oleh Presiden Fidel Ramos dengan nama Clark International Airport. Kala itu, Clark disiapkan menjadi bandara internasional pengganti Ninoy Aquino International Airport di Manila yang sudah padat. Tahun 2003, Presiden Gloria Macapagal-Arroyo mengganti nama Clark menjadi Bandara Internasional Diosdado Macapagal(Diosdado Macapagal International Airport, DMIA). Kode bandara ini menurut ICAO tetap CRK. Diosdado Pangan Macapagal adalah mantan Presiden Filipina pada tahun 1961-1965. Lahir sebagai anak petani di Pampanga, ia pernah bekerja sebagai profesor di Universitas Santo Tomas, Manila dan terjun ke politik sebagai asisten hukum Presiden Manuel L Quezon (1935-1944). Sebelum menjabat presiden ke-9 Filipina, Diosdado Macapagal adalah wakil presiden di bawah Presiden Carlos Garcia (1957-1961). Ketika memerintah, Presiden Diosdado dikenal dengan julukan "The Incorruptible", alias anti-korupsi. Mangkat tahun 1997, namanya kemudian diabadikan sebagai nama bandara internasional bekas pangkalan militer Clark. Kalau nama tersebut ada kesamaan dengan nama presiden Filipina yang sedang menjabat sekarang, itu semata-mata karena Gloria Macapagal-Arroyo adalah putri kandung Diosdado Macapagal. Saat ini maskapai internasional yang menerbangi DMIA adalah Air Asia (AK) ke Kuala Lumpur (KUL) dan Kota Kinabalu (BKI), Tiger Airways (TR) ke Singapura (SIN) dan Macau (MFM), Asiana Airlines (OZ) ke Incheon, Seoul dan Cebu Pacific (5J) ke Singapura, Macau dan Hong Kong (HKG). [caption id="attachment_77025" align="alignright" width="300" caption="Suasana ruang tunggu keberangkatan internasional Diosdado Macapagal International Airport. Foto dibuat Rabu, 3 Februari 2010. Foto oleh: Kristupa Saragih"][/caption] Ada pula maskapai lokal yang menerbangi beberapa rute domestik. Memang hanya maskapai penerbangan murah saja yang mendarat di DMIA lantaran jarak tempuhnya yang butuh 2 jam perjalanan, bahkan bisa lebih, dari Manila. Sebelum tiba di DMIA, pastikan Anda sudah memutuskan transportasi menuju Manila. Ada loket penjualan tiket taksi dan bis di depan pintu kedatangan internasional. Tentu pilihan Anda ditentukan oleh anggaran biaya. Yang pasti, hati-hati penipu dan pencopet. Pada saat keberangkatan, pastikan Anda punya cukup uang untuk membayar pajak bandara sebesar 600 Peso untuk penerbangan internasional. Biaya ini hanya bisa dibayar secara tunai. Biaya lain yang mungkin dibutuhkan adalah biaya kelebihan bagasi, mengingat penerbangan murah menerapkan batas maksimal berat bagasi tertentu. Ketika dikunjungi akhir Januari 2010 ini, DMIA masih dalam tahap penambahan bangunan dan renovasi di sana-sini. Kualitas interior kurang lebih sama dengan Low Cost Carrier Terminal (LCCT) di Kuala Lumpur dan Changi Budget Terminal di Singapura. Toilet di DMIA dibuat dengan material yang bagus, interiornya wangi dan selalu bersih. Sayang di ruang tunggu keberangkatan tak disediakan ruang untuk merokok. Bandara ini sekarang beroperasi sebagai bandara internasional 24 jam. Terdapat 2 landas pacu (runway) paralel masing-masing sepanjang 3,2 km, yang sedang ditingkatkan menjadi 4 km untuk mengakomodasi generasi modern pesawat penumpang berbadan lebar. Meski demikian website resmi DMIA menampilkan foto-foto pesawat terbaru Airbus A380 yang sudah pernah mendarat di DMIA pada saat test flight bulan Oktober 2007. Landas pacu DMIA juga disiapkan untuk pendaratan pesawat ulang-alik luar angkasa (space shuttle), meski hingga saat ini belum pernah ada pesawat luar angkasa yang mendarat di sana. [caption id="attachment_77027" align="aligncenter" width="500" caption="Saat tiba di Diosdado Macapagal International Airport, Rabu (27/01). Foto oleh: Ted Adnan"][/caption]

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun