Mohon tunggu...
Kristupa Saragih
Kristupa Saragih Mohon Tunggu... -

Mulai menulis sejak 1991 dan mulai memotret sejak 1992. Menimba ilmu di SMA Kolese De Britto Yogyakarta dan Teknik Geologi Universitas Gadjah Mada. Mantan koresponden Majalah Hai, tahun 1992-2000. Mengabdikan ilmu dengan bekerja sebagai field engineer Schlumberger, sebuah perusahaan multinasional di bidang jasa perminyakan, dan ditempatkan di Vietnam dan Mesir. Sekarang berprofesi sebagai fotografer profesional. Mendirikan dan menjalankan situs komunitas fotografi Fotografer.net, yang terbesar di Asia Tenggara.

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Artikel Utama

Street Photography, Genre Fotografi yang Tak Laku Dibajak

14 April 2010   09:27 Diperbarui: 26 Juni 2015   16:48 2021
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="attachment_118400" align="aligncenter" width="500" caption="Salah satu karya street photography Ichwan Susanto dan Benny Susanto yang ditayangkan pada Canon-Fotografer.net Gathering Series 2010 di Malang, Jawa Timur, Minggu (11/4) - Foto oleh: Kristupa Saragih"][/caption] Ketika fotografi menjadi demam yang tak tersembuhkan, semakin banyak orang menggelutinya sebagai hobi. Wajar saja, kamera digital semakin mudah diperoleh dan harganya semakin terjangkau. Belajar fotografi pun semakin mudah dan cepat. Populasi orang yang mampu membeli kamera digital memang terpusat di kota-kota besar. Padahal kota identik dengan hutan beton dan jalanan. Fakta inilah yang lantas menyuburkan pertumbuhan genre street photography. [caption id="attachment_118402" align="alignright" width="300" caption="Ichwan Susanto, anggota Fotografer.net di Malang mempresentasikan karya street photography di Canon-Fotografer.net Gathering Series 2010 Malang, Minggu (11/1) - Foto oleh: Kristupa Saragih"][/caption] Mulanya hanya kota-kota metropolis yang punya populasi street photographer, seperti Hongkong, Singapura dan Jakarta. Ternyata kini kota sebesar Malang di Jawa Timur pun sudah punya street photographer. Hal ini terungkap ketika Fotografer.net mengunjungi kota ini berkaitan dengan Canon-Fotografer.net Gathering Series 2010 di sana, 11 April 2010. Dua fotografer Ichwan Susanto dan Benny Susanto menampilkan karya-karya beberapa tahun terakhir yang dibuat di kota Malang dan sekitarnya, dan beberapa kota besar di Jawa. Tambah menarik lagi ketika mereka berucap, bahwa street photography adalah genre fotografi yang amat jarang dibajak. "Street photography mau dipakai sebagai apa?" kilah Ichwan dalam presentasi fotonya. "Dijual nggak laku. Dan gampang membuktikan keaslian fotonya," imbuhnya. Lugas dan mengena. Tapi ingat, street photography punya isu yang rentan terhadap pelanggaran privacy subyek foto. Namun untuk isu ini pun Ichwan punya kilah jitu. "Di Indonesia lebih penting melindungi fotografer yang memotret di jalanan daripada privacy," ungkapnya. Lagi-lagi mengenai dan khas Indonesia. Link: Liputan Acara Canon-Fotografer.net Gathering Series 2010 di Malang

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun