solidaritas dan subsidiaritas dalam Gereja dengan saling membantu di antara sesama mahasiswa. Pertemuan bulan kelima yang terlaksana di RBK, sekitar kompleks kampus ini dihadiri oleh Rm. Kristophorus Ukat,Pr sebagai pendamping dan 18 orang mahasiswa anggota yang berasal dari Semester II, IV, VI dan VIII pada hari Senin, 31/01/2022.Â
KEFAMENANU, Kompasiana.com. Kelompok Usaha Bersama Simpan Pinjam (UBSP) AMOR mengadakan pertemuan rutin bulanan di usianya yang baru lima bulan. Kelompok UBSP ini merupakan kelompok usaha bersama di antara sesama mahasiswa STP St. Petrus Keuskupan Atambua untuk mengaplikasikan prinsipDalam arahannya, Rm.Kristo mengatakan bahwa UBSP ini baik untuk membantu sesama anggota mahasiswa yang membutuhkan. Kita tidak tahu kesulitan berjuang di antara kita. Namun keanggotaan di dalam UBSP ini akan saling membantu di antara kita dengan saling membantu dengan rasa solider satu terhadap yang lain. UBSP ini juga didukung oleh lembaga agar mahasiswa pun dapat mengembangkan kreativitasnya dalam bidang ekonomi dan sanggup berwirausaha ke depan sesuai dengan visi-misi lembaga.Â
Kegiatan ini diawali dengan doa bersama, kemudian setiap anggota melaksanakan kewajiban bulanannya dengan langsung berurusan dengan bendahara, Albertina Tmaneak. Setelah itu, Ketua UBSP, Rosalia Ceunfin mulai membuka sesi kredit di antara sesama anggota. Proses ini berjalan menarik karena beberapa anggota langsung mengajukan kredit. Permintaan ini langsung disetujui dan diperkenankan untuk mengajukan kredit.
Hendrikus Kolo, salah satu anggota dari Semester IV bahwa UBSP ini sangat membantu. Saya mengajukan kredit untuk membuat usaha kecil yang bisa membantu saya mendapatkan uang selama proses perkuliahan. Setelah ditanya tentang jenis usaha apa yang ingin dilakukannya, pria hitam yang berasal dari Paroki Oeolo ini mengatakan, rahasia dong, sambil tersenyum simpul.
Setelah proses pengajuan kredit selesai, Ketua UBSP Amor, Rosalia Ceunfin membuka sesi usul-saran. Angelina Ahoinai, salah satu anggota yang juga mahasiswa Semester IV itu mengusulkan kepada para pengurus agar lebih cepat mengeluarkan surat pertemuan agar setiap anggota dapat mempersiapkan kewajiban bulanannya secara baik dan tidak tergesa-gesa. Sementara itu, Adelinus Bati, mahasiswa Semester VI yang sebentar lagi melaksanakan Magang II menegaskan tentang pentingnya kehadiran setiap anggota dalam pertemuan rutin bulanan ini karena bukan soal uang yang kita kejar tetapi kebersamaan, persaudaraan dan rasa solidaritas di antara kita itulah yang kita butuhkan.
Kelompok ini menjadi sebuah kelompok usaha bersama sekaligus memberikan peluang belajar bagi para anggota untuk melatih diri agar dapat mandiri secara ekonomi dan mampu berwirausaha ke depan agar menjadikan hidupnya lebih berdaya guna bagi Tuhan dan sesama sebagai petugas pastoral masa depan.Â
Pertemuan ini diakhiri dengan doa dan minum bersama lalu bubar. (Jonis)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H