Mohon tunggu...
Kristopel yanto bora
Kristopel yanto bora Mohon Tunggu... Petani - Kata pikiranku adalah Tulisanku

Aku suka cara kopi yang menjadikan pahit sebagai kebahagiaan

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Hati yang Terlukai

7 Desember 2020   15:45 Diperbarui: 7 Desember 2020   15:52 109
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

ketika kau sendirian menatap senja

Lalu meneteskan air mata

Berarti masih ada luka yang kau genggam
Selepas kepergiannya

Bantalmu yang basah karena tangis setiap malam
Adalah saksi hati yang terlukai
Tapi diam-diam rembulan memohonkan pada Tuhan
Agar esok engkau dapat menari berselendang pelangi

Dulu, tentang kebahagiaan yang selalu kau bisikkan lirih
Kini terdengar sumbang dan terasa perih
Tatkala diam-diam kau dihampiri rindu
Lalu mencoba menuangkannya di atas kertas melalui liukkan penamu

Tertawa serta bergembiralah
Letakkan semua keluh kesah
Dan sibakkan tabir kesedihan
Agar terlihat kembali sebuah harapan

7 Desember 2020

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun