Seperti senja dan kenangannya
Aku perna menatap rindu
Pada senduh yang ku puja
Berlari kian kesana kemari
Berharap ada rindu kembali dirajut
Laksana asam dan orang  dibawahnya
Menunggu akan buah jatuh dan berserakan
Perna saling tertawa dibawa rindang pohon asammu
Saling menyapa tentang kisah masa depan
Angin sejuk kau hadirkan
Membuat kami hampir tertidur dan pulas
Arghhhhhh
Oh indahnya mengenangnya denganmu
Sudah terlalu lama tuk dikenang
Sudah saatnya berpikir
Apakah canda itu akan abadi
Dibawa rindangnya pohon asammu
Kami ramai bercerita berdiskusi
Tentang semarak masa depan kami kelak
Saat kita tak bersama bercanda gurau lagi
Rindu akan membayangi kita
Dan pohon asam itu akan menjadi saksi bisu
Setiap pertemuan yang tak tau ujungnya dimana nanti
Kita hanya akan merindu
Ketika kita duduk sendiri menatap pohon asam
Yang seolah terdiam namun menyimpan begitu banyak memori
Yang mungkin hanya menjadi rindu dengan linangan air mata
Ya biarkan rindu itu membekas
Dan menjadi luka yang indah dalam hati kita
Kelak ketika kita sudah bersama masa depan kita masing masing
Kita akan mengingat memori
 tentang rindu dan pohon asam
Kupang 10.09 2020
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H