menukik jalan sunyi penuh sepi
Tiada bunyi merajut tepi
Aku sendiri dalam keheningan tanpa suara bisik sanubari
Berjuta elok indah yang perna kupandang
Saat ini semuanya seperti hengkang
Entah waktu yang seperti merentang
Ataukah aku yang telah di tendang
Arggghhhhhh.......
Sendiri lagi dalam bulir keramaian
Padahal waktu perna berpesan
Jangan perna abaikan naluri pada  kesan
Agar kau tak mudah terabaikan dikala tertelan
Ini menjadi pilihan perjalanan masa depan
Agar tak serakah dalam memilah teman
Alurmu sudah menjadi lencana patokan
Namun nalarmu telah membunuh  tanpa pamitan
Pergi perna menjadi pilihan utama nadi
Namun jalurmu selalu tak tertapaki
Derap langkah kakipun seakan terhenti
Ditengah bising sepi yang selalu menghantui
Bolehkah aku dikehendaki meminta waktu
Biar anganku tidak sebatas jadi harapan palsu
Dikala waktu menjadi tumpuan kuatku
Hinggah selalu menjadi utama untuk langkah maju
Kapankah akan indah pada waktunya
Jika sendiri selalu menjadi pelampiasan tertada
Mungkin nanti akan ada masanya
Bersama jejak yang selalu tak bertepi menanti elok akan kisahnya
Ya kita akan menanti penantian sendu diri pada kisahnya
Kupang 30.03.2020