Mohon tunggu...
Kristopel yanto bora
Kristopel yanto bora Mohon Tunggu... Petani - Kata pikiranku adalah Tulisanku

Aku suka cara kopi yang menjadikan pahit sebagai kebahagiaan

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Jika Hadir Membawa Luka, Maka Pergi adalah Pilihan

6 Maret 2020   13:12 Diperbarui: 13 Maret 2020   10:32 472
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kepada kamu....Yang mengajakku tenggelam dalam kebersamaanJangan biarkan aku nyaman jika pada akhirnya
Perasaan sayang hanyalah sebatas angan
Sebab....
Sekuat apapun  membuat diri bertahan
Perasaan yang tumbuh seringkali tidak bisa dkendalikan
Jika kamu tak  mau menjadi utuh
Biarlah aku berlari sebelum aku rapuh
Sebelum  aku jatuh dan tenggelam dalam perasaan yang terlalu dalam
Sementara
....
kamu hanya ingin menjadi angin yang berlalu dalam ketidakinginanmu
Hanya ingin jadikan aku seseorang yang tidak akan pernah menjadi sesuatu yang penting dalam hidupmu
Kepada kamu....
Yang betah lama tanpa merasakan apa apa
Angkatlah langkah sebelum terlanjur membuat hatiku patah dalam cinta yang salah
Aku tidak ingin mencintaimu  sendiri begini lama
Sebab.....
Begitu sakit menanggung luka yang kamu goreskan dengan sangat tega
Kamu tau aku cinta kamu
Kamu tahu segala hal yang membuatku terpukau
Namun....
Kamu hanya ingin berlama sebagai seorang yang tidak ada rasa apa apa
Jika tidak ada bahagia yang bisa menjadi nyata  biarlah aku yang menjauhi segala hal yang berakir luka
Cukup  kamu  kukenang dalam ingatan saja
Kelak.....
Jika bukan aku yang kamu inginkan  
Siapkan saja tubuhmu di peluk kenangan  yang kedinginan
Sebab.....
Setelah pergi aku lupa cara kembali
Sayang itu akan ku buang
Meski sungguh akan terasa sedih saat dikenang
Rindu rindu itu akan ku hapus  
Meski kutau  ia akan  menjadi masa lalu yang pilu
Lebih baik begini....
Pergi menjauh dari pada bertahan tapi tak pernah ada dihati
lebih baik tidak ada 'KITA' lagi jika kamu hanya ingin jadikan semua kebersamaan sebagai benih benih luka yang tumbuh  subur di dada
Selamat...
Aku pergi daripadamu atas pilihan dan tak akan kembali pada kisah yang sama lagi dilain waktu nanti

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun