Mohon tunggu...
Kris Hidayat
Kris Hidayat Mohon Tunggu... Editor - urip iku obah

Damai Indonesia, Indahnya beragama dalam keberagaman negeri tercinta..

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Tuhanpun meneteskan air mata..

29 September 2010   17:04 Diperbarui: 26 Juni 2015   12:51 137
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Pagi di kota Bogor, gerimis menjemput para jemaat yang hendak beribadah.  Seorang teman dengan segera berkirim sms, ibadah trotoar kali ini berdresscode pita putih plus payung. Kursi-kursi yang telah diatur sedemikian rupa, berubah tata letak, karena gerimis pagi itu kian menderas.  Dan payung-payungpun tak lagi mampu untuk menaungi jemaat yang datang, pendeta, penatua dan terlebih pemain keyboard dengan keyboardnya.  Alhasil ide cemerlang serentak tercipta dengan mendirikan tenda darurat dari terpal yang sedianya buat alas duduk.  Dicarilah bambu penyangga, rupanya ada ditengah jalan bekas umbul-umbul yang seperti disediakan oleh Tuhan. Gerimis tetap menderas, hujan kecil mengiring dimulainya doa awal, Tuhan hadir dalam rintik gerimis hujan pagi itu, di trotoar GKI Taman Yasmin Bogor.  Tuhan tengah meneteskan air mata-Nya. Bogor, 26 September 2010

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun