Tak salah rupanya jika pemerintah Indonesia merencanakan memberikan gelar Pahlawan kepada mantan presiden (Almarhum) Abdurrahman Wahid, yang walaupun sampai sekarang masih terus dimatangkan pelaksanaannya. Gelar tersebut diberikan sebagai apresiasi perjuangan Gus Dur sebagai bapak bangsa yang memiliki pandangan pluralis dan multikulturalis. Kiprah perjuangan dan semangat kebangsaan Gus Dur, dinilai sangat berjasa terhadap pembangunan bangsa dan negara, beliaupun dikenal sebagai tokoh yang gemar menjembatani dialog antarumat beragama dan pejuang hak asasi manusia (HAM).
Di tengah polemik pemberian gelar Pahlawan Nasional tersebut, sebagian orang yang mendukung ide tersebut berpendapat, Gus Dur bukan orang yang gila gelar, beliau tidak mempedulikan gelar tersebut, karena pada prinsipnya sebagai seorang bapak bangsa yang berani membela apa yang diyakininya sebagai kebenaran, (-sekalipun itu melawan arus masyarakat-) beliau akan lebih menekankan pada implementasi perjuangan, tanpa berpikir akan mendapat gelar pahlawan atau tidak. Jika beliau dapat berujar dari sorga, maka akan berkata “Gitu aja kok repot”.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H