Mohon tunggu...
Kristoforus Gustian
Kristoforus Gustian Mohon Tunggu... Guru - Guru

Learning never ends

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Membangun Pribadi "Merdeka" dalam Keluarga

27 September 2024   16:05 Diperbarui: 27 September 2024   16:07 14
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Lingkungan Keluarga merupakan Sekolah Utama dan Pertama dimana anak bertumbuh dari "Kertas Putih" menjadi "Kertas Berwarna" sesuai dengan apa yang diterima, diproses, dan dialaminya dalam dinamika hidup keluarga, mulai dari kandungan hingga bertumbuh dewasa. Pengalaman "Emas" dalam keluarga sangat membutuhkan lingkungan yang positif dalam menumbuhkan jiwa merdeka dalam diri anak sehingga kelak menjadi pribadi yang positif, kreatif, konstruktif, dan inspiratif.

 1.  Suasana Religius

Sadar atau tidak kebiasaan hidup rohani dalam keluarga memengaruhi fisik, mental, dan spiritual anak, bagaimana memaknai hidup dan segala perjuangannya. Kebiasaan berdoa sebelum dan sesudah melakukan aktifitas sehari-hari, sebelum dan sesudah makan, atau berbagai kegiatan lainnya menuntun jiwa anak pada suasana hidup dalam kaitan dengan Tuhan sebagai pencipta dan penyelenggara kehidupan. Suasana rohani dalam keluarga membentuk karakter anak menjadi pribadi "aman" karena apapun yang terjadi dalam hidup merupakan bagian dari rancangan Tuhan.

 2.  Relasi Hangat

Membangun relasi "hangat" dalam keluarga bisa diwujudnyatakan dengan saling menyapa dengan penuh ramah, mendengarkan jika sedang "curhat" apa saja yang terjadi, minta maaf dan memaafkan bila terjadi kesalahan, merayakan hari-hari penting, dan meluangkan waktu untuk melakukan kegiatan bersama seperti bermain atau sekedar jalan-jalan. Pengalaman didengarkan, memaafkan, dan bermain bersama mampu menyiram hati yang gersang sehingga akhirnya sesorang akan merasa menjadi pribadi yang lepas bebas dari segala keraguan dan ketakutan karena yakin bahwa lingkungan sekitarnya menerima dan menguatkannya tanpa syarat.

 3.  Terbuka

Sikap terbuka menyampaikan pikiran atau pendapat adalah hal yang sangat penting dalam membangun kepercayaan diri, bahwa apa yang dimilikinya itu berharga dan layak untuk didengarkan atau dipetimbangkan oleh orang lain. Pengalaman keterbukaan membuka pintu masuk adanya kebebasan dalam menuangkan ide kreatif dan inovatif, dan selalu belajar dan belajar dari apa yang dialami sebelumnya.

4.  Kolaborasi

Bekerja sama dalam keluarga akan membekas dalam pribadi seorang anak. Contoh konkretnya, ketika hendak mengadakan tamasya. Masing-masing anggota keluarga diserahi tangung jawab untuk membawa barang yang dibutuhkan sehingga tidak bertumpu pada satu orang saja. Saling berbagi tugas dalam melaksanakan kegiatan tertentu membiasakan anak untuk bekerja sama dengan pihak lain, bahwa kita saling membutuhkan satu sama lain, kita tidak sendirian dalam menghadapi apapun. Semua kesulitan akan terasa ringan jika dilakukan secara bersama.

5.  Mandiri

Hal konkret yang bisa dilakukan untuk menumbuhkan sikap mandiri dalam diri anak adalah jika mengerjakan tugas yang diberikan. Anak diberi kesempatan untuk menyelesaikan sendiri tanpa dibantu dan percaya bahwa anak bisa melakukannya. Pembiasaan semacam ini akan menumbukan sikap percaya pada diri sendiri dan yakin bahwa dirinya layak untuk dipercaya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun