Pelabelan umumnya dilakukan dalam dua hubungan atau lebih dan seringkali digunakan sebagai alasan untuk membenarkan suatu tindakan dari satu kelompok atas kelompok lainnya.
Kekerasan (violence) merupakan tindakan kekerasan, baik fisik maupun non fisik yang dilakukan oleh salah satu jenis kelamin atau sebuah institusi keluarga, masyarakat atau negara terhadap jenis kelamin lainnya.Â
Anggapan bahwa perempuan feminism dan laki-laki maskulin mewujud dalam ciri-ciri psikologis, seperti laki-laki maskulin mewujud dalam ciri-ciri psikologis, seperti laki-laki kuat, gagah, berani dan sebagainya.Â
Sebaliknya perempuan dianggap lembut, lemah, penurut dan sebagainya. Dengan anggapan wanita lemah seperti itu melahirkan tindakan kekerasan seperti pelecehan seksual baik verbal maupun non verbal, eksploitasi seks, intimidasi dan sebagainya.
Para wanita harus memiliki jati dirinya sendiri karena semua hal kecantikan pada dasarnya berada didalam arti wanita itu sendiri, cintai diri sendiri dan merdekalah dengan cara mu sendiri.
 Daftar Pustaka
Buku:
Aikeh, L. (1997). To be Jewish Woman. London: Jonson Aronson.
Bashin, K. (1996). Menggugat patriarki: pengantar tentang persoalan dominasi terhadap kaum perempuan. Yogyakarta: Yayasan Bentang Budaya.
Faqih, M. (1996). Analisis Gender dan Transformasi Sosial. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Ibrahim, Idi Subandi dan Hanif Suranto (eds. ), Wanita dan Media: Konstruksi Ideologi Gender dalam Ruang Publik OrdeBaru, 305-309, Bandung: Rosdakarya, Bandung, 1998.