[caption caption="Putus asa yang tidak terkontrol mampu membuat sebagian orang berpikir sempit, sehingga mencari jalan pintas yang salah. Sumber: beritabali.com"][/caption]Setiap manusia dalam hidupnya selalu melakukan banyak hal tanpa hentinya. Dalam melakukan hal tersebut, pasti akan mengalami kesulitan bahkan masalah. Ya, setiap manusia yang hidup pasti memiliki masalah, jika tidak memiliki masalah, perlu dipertanyakan status manusia anda.
Masalah dalam kehidupan manusia beragam, baik masalah dalam keluarga, pekerjaan, pertemanan, asmara, dan masalah-masalah lain yang bisa saja datangnya tidak terduga. Masalah yang timbul kuncinya adalah diselesaikan. Menyelesaikan masalah ada yang mudah, namun ada juga yang tidak mudah. Tetapi siapa sangka, masalah yang mudah diselesaikan belum tentu mudah diselesaikan. Mengapa demikian? Karena kondisi mental dan psikologis manusia berbeda-beda, apa lagi di era modern seperti ini, kota besar yang menciptakan manusia kurang berekreasi membuat manusia sangat mudah merasa tertekan. Dalam kondisi tertekan, secara psikologi kebahagiaan akan berkurang bahkan hilang seketika.
Kota besar seperti Jakarta di rasa banyak yang mengalami hal-hal tersebut. Kerja kerja dan kerja bagi manusia dewasa. Sekolah sekolah dan sekolah bagi manusia muda. Rekreasi dan penyaluran hobi di rasa sudah sangat sulit diwujudkan di kota ini. Padahal pemerintah sudah sangat mendukung dengan dibuatnya taman-taman kota dan tempat olahraga di berbagai tempat di Jakarta. Hal ini membuat manusia Jakarta tempramen dan berpikir pendek, lebih memilih hal-hal praktis agar mudah mencapai tujuan.
Hal ini dimanfaatkan segelintir orang untuk meraup keuntungan. Salah satunya penipuan, maraknya penipuan diakibatkan manusia Jakarta yang jenuh terhadao kehidupannya sehari-hari, sehingga penipuan dimanfaatkan kepada korban seolah-olah mudah menggapai impiannya. Iming-iming mendapatkan uang banyak dengan mudah, justru menjerumuskannya dalam masalah baru. Akal sehat tidak lagi digunaan untuk berpikir logis dan kritis.
Menenangkan diri di rasa sangat sulit, terutama bagi orang-orang yang tempramen atau emosional. Namun hal ini dapat diperbaiki dengan mencoba merendahkan diri dan bersikap tenang. Untuk menstimulusnya, cobalah beberapa hal ini:
- Usahakan mencari waktu luang yang dimanfaatkan untum menyalurkan hobi. Dengan menyalurkan hobi, anda dapat merasakan kepuasan dalam diri anda, kepercayaan diri anda jelas akan meningkat.
- Berekreasilah ke tempat-tempat kesukaan anda. Jika anda senang tempat ramai, pergilah bersama keluarga dan teman-teman anda ke tempat rekreasi. Tidak harus jauh, sekadar makan-makan atau ke taman anda sudah dapat mengurangi beban anda. Karena bepergian ke tempat ramai bersama orang-orang yang anda kenal, jelas memberikan anda rasa bahagia.
- Jika anda senang ke tempat yang tenang, tidak banyak orang, anda dapat bepergian ke taman atau sekadar berjalan-jalan keliling kota sendirian. Tidak lupa anda mampir ke tempat-tempat yang menurut anda nyaman dan menarik.
- Kegiatan sosial sangat penting, anda dapat bergabung pada komunitas atau organisasi sebagai saluran anda mengurangi dampak stres. Anda dapat nenambah jejaring pertemanan di komunitas atau organisasi sosial tersebut. Anda juga dapat mengikuti kegiatan sosial sebagai motivasi diri anda. Banyak hal yang dapat dilakukan seperti mengunjungi panti, perkampungan kumuh, dan tempat yang sedang atau baru saja terkena musibah. Anda akan merasa beruntung dan bersyukur karena bukan hanya anda yang merasakan beban, namun banyak juga orang lain yang seperti anda, bahkan lebih dari anda.
- Dengarlah musik-musik tenang, jangan lagi-lagi musik cinta. Carilah lagu-lagu yang bermakna positif dan membangun semangat anda. Bernyanyilah dan resapi makna yang terdapat dalam lagi tersebut. Coba juga musik instrumen yang membuat hati anda tenang. Lagu-lagu rohani atau religi juga mampu memberikan efek tenang anda. Mengingatkan anda kepada Tuhan, anda tentu lebih tenang dan pasrah kepada Tuhan. Ketenangan batin mampu dipancarkan lewat lagu-lagu tersebut. Jika mengingat sang Pencipta, anda tentu seolah merasakan semangat baru lagi. Tuhan ada dan tidak akan memberikan cobaan melebihi kekuatan hambanNya.
Itulah 5 cara mengurangi stres dan rasa putus asa anda. Maknailah setiap hal yang terjadi dalam diri anda, terbukalah dan pekalah terhadap sekitar. Bersikaplah tenang dan berpikirlah matang. Selamat mencoba!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H