Mohon tunggu...
Jojo Simatupang
Jojo Simatupang Mohon Tunggu... Guru - Sarjana Pendidikan | Guru | Penulis

Menjadi manfaat bagi banyak orang dan menjadi lebih baik setiap harinya.

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop

Berbagai Macam Kriminalitas di Rawamangun

17 Oktober 2015   04:16 Diperbarui: 17 Oktober 2015   04:45 1384
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption caption="Kriminal"][/caption]

Baru-baru ini polisi menetapkan titik-titik rawan tindak kriminalitas di DKI Jakarta, salah satunya adalah Jakarta Timur. Jakarta Timur merupakan Kotamadya dengan wilayah terluas di Propinsi DKI Jakarta. Jakarta Timur diapit oleh banyak perbatasan, diantaranya adalah Depok, Bogor, dan Bekasi. Jakarta Timur menjadi pintu masuk utama bagi pendatang dari ketiga wilayah tersebut, beberapa waktu lalu pembegalan marak terjadi di perbatasan Jakarta Timur dengan Depok, tepatnya adalah Jln. Raya Bogor, Jln. Juanda Depok, dan Ciracas.

Begal telah usai, namun kriminalitas tak kunjung usai, berbagai cara yang lebih moderen dilakukan demi mendapatkan rupiah. Jakarta Timur ditetapkan memiliki 3 titik rawan kriminalitas, pertama adalah Pasar Rebo. Pasar Rebo merupakan tempat yang sangat ramai, selain menjadi titik temu antara Jakarta Selatan dan Jakarta Timur, tempat ini sering dijadikan tempat bis-bis berhenti mencari penumpang. Ya, tidak jauh dari sana terdapat sebuah terminal Kampung Rambutan, namun sebagian besar pengguna angkutan umum enggan menggunakan terminal sebagai tempat naik, turun, dan transit angkutan umum. Selain lebih jauh, bis-bis ini lama mencari penumpang, dan lebih lama serta lebih banyak berkumpul di Pasar Rebo. Pasar Rebo menjadi titik temu orang yang hendak dari Jakarta menuju Depok, Bogor, atau Bekasi, bahkan Tangerang.

Titik kedua dan ketiga terdapat di Rawamangun, satunya di Jln. Pemuda dan satunya lagi di kawasan Arion Mall. Kebetulan dua tempat ini merupakan daerah tempat kuliah saya, jadi saya paham wilayah ini, beberapa teman saya bahkan saya pernah menjadi korban tindakan kriminal di daerah ini. Saya akan membagikan pengalaman di kawasan Rawamangun dengan berbagai jenis modus kejahatan di dalamnya.

[caption caption="Begal"]

[/caption]

BEGAL MOBIL atau KORBAN JADI-JADIAN (Modus Ganti Rugi atau Korban jadi Pelaku)

Pertama, jalan Pemuda merupakan sebuah jalan besar dan jalur utama di Rawamangun, jalan ini berada di sisi Timur jalan Pramuka. Di jalan ini terdapat banyak kantor, kampus, sekolah, pertokoan, tempat makan, dan lain-lain. Kondisinya berubah-ubah sesuai waktu, bisa sangat ramai, ramai, agak ramai, agak sepi, bahkan tidak jarang menjadi sepi. Waktu itu malam Kamis, pukul 23.00 saya menggunakan sebuah mobil, saya ngantuk berat, keluar dari kampus dan memilih untuk tidur di pinggir jalan Pemuda, tepatnya depan Lab School. Saya tidur dengan menyalakan mobil dan AC, lumayan hampir tertidur, tiba-tiba melintas sebuah motor Honda Beat berwarna merah di sebelah kanan mobil saya, pengendara menggunakan helm dan jaket, kepalanya melihat mobil saya dan setelah melewati mobil, pandangannya terus tertuju ke mobil saya.

Saya merasa tidak nyaman, kemudian ia berbalik arah (melawan arah) menghampiri mobil saya, benar saja dia mendekat ke arah pintu kemudi dan mendekarkan kepalanya ke kaca mobil saya, sedikit saya buka jendela mobil (kira-kira 4 jari lebarnya), kemudian saya tancap gas. Saya berusaha kabur secepat-cepatnya, dia teriak tidak jelas (kalau tidak salah saya diteriaki "nabrak orang"). Kejar-kejaran tidak dapat dihindari, dari jalan Pemuda saya berbelok ke kiri (arah Cawang), karena orang tersebut menggunakan sepeda motor, saya berpikir masuk jalan tol lebih aman. Menjelang masuk jalan tol, saya terkena lampu merah di depan pom bensin Jakarta Golf, aduh gawat. Pengendara itu klakson panjang terus menerus, orang-orang memandangi saya dengan curiga, lampu merah saya terobos, tanpa pikir panjang saya langsung masuk ke jalan tol Wiyoto Wiyono. Setelah masuk jalan tol perasaan saya sangat lega, saya melaju di jalur lambat dengan kecepatan 60 kpj.

Pengemudi motor itu pasti sudah pergi, sehingga saya memutuskan untuk segera kembali ke rumah, saya keluar di pintu tol Kebon Nanas, ketika saya turun dari jalan tol, tiba-tiba motor itu datang lagi dan klakson saya terus menerus. Sambil berteriak-teriak, syukurlah jalanan agak sepi, saya putar arah di daerah Penas Kalimalang dan kembali masuk jalan tol Kebon Nanas. Ketika di gardu jalan tol, saya berhenti sejenak, pengendara motor tepat di sisi kiri saya (jalur lambat), kami terpisah oleh sebuah pembatas teralis jalan tol, saya lihat wajahnya, ternyata hanya matanya saja yang terlihat, begitu bengis dan menyeramkan, tatapannya sangat tajam.

Saya berhenti, dia berhenti, kemudian saya pacu mobil saya sekencang mungkin, tujuan saya hanya satu, Bandara Soekarno-Hatta, hanya itu tempat yang aman. Beberapa pertimbangan membuat saya memilih tempat itu, diantaranya keamanan (karena ada petugas kepolisian dan keamanan bandara), jalur yang berbeda dengan sepeda motor (kalau tidak ke bandara, jalur jalan tol layang tepat di bawahnya dalah jalan raya yang dapat dilalui sepeda motor), memungkinkan untuk beristirahat (karena di parkir bandara banyak yang tidur di mobil), dan terakhir adalah faktor ramai, bandara selalu ramai dikunjungi orang.

Sesampainya disana saya tidur di mobil dan Puji Tuhan aman, paginya saya harus kembali dan dengan yakin orang tersebut tidak ada. Keyakinan saya benar, orang tersebut tidak lagi ada, sayapun dapat pulang dengan aman, akibat kejadian itu saya melepaskan semua atribut khas (stiker, aksesoris mobil, dsb) yang mecolok dari mobil saya, saya khawatir akan dihafal oleh pengendara tersebut. Mobil yang polos akan mengecohkan pandangannya dan kaca film yang cukup gelap cukup membantu. Hingga sekarang saya aman walaupun setiap hari saya melintas di daerah itu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun