Hai Bro! Barusan aku baca sebuah tulisan di sebuah mailing list yang aku ikuti. Isinya tentang "Menjadi Orang Baik". You know what Bro? Aku dah lupa kapan terakhir kali aku berusaha mendefinisikan ataupun memperdebatkan apa itu baik atau buruk dan bagaimanakah orang baik itu.
Ketika pemakaman seorang pembunuh massal-pun dihadiri ratusan pelayat yang menangisi kepergiannya, aku tahu tidak ada gunanya kita berdebat tentang baik atau buruk.
Kita semua tahu betapa satu hal yang mendapat dua penilaian yang sangat bertolak belakang. Segala hal menjadi sangat tergantung pada sudut pandang seseorang dalam melihatnya dan menilainya.
Pun sudah bertahun-tahun lamanya, aku tak lagi melakukan suatu hal dengan alasan demi melakukan sebuah kebaikan. Kebaikan menurut siapa?
Kita hidup di tengah-tengah masyarakat yang terbiasa melihat satu hal dari satu sudut pandang. Kau tentu pernah mendengar kisah tentang beberapa orang buta yang berusaha menggambarkan seekor gajah dari satu bagian tubuhnya yang dipegang oleh masing-masing orang itu. Tidak akan sama.
Bisa jadi dan sangat mungkin, segala "keburukan" yang terjadi di sekeliling kita karena masing-masing orang berusaha melakukan segala sesuatu berdasarkan kebaikan menurut mereka masing-masing.
Untuk segala kekacauan itu, aku teringat sebuah hukum sederhana yang melampaui ajaran akan kebaikan manapun juga: "Lakukanlah apa yang kamu ingin orang lain lakukan, dan jangan lakukan apa yang kamu tidak ingin orang lain lakukan terhadapmu."
Terapkan hukum itu, dan kita tidak akan membutuhkan lagi segala omong kosong tentang kebaikan, karena segalanya akan baik-baik saja.
Pejalansunyi.com
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI