Mohon tunggu...
kristiyanti dwi kurniawati
kristiyanti dwi kurniawati Mohon Tunggu... -

seorang guru berpipi tembem yang selalu menyukai hal baru dan tantangan.

Selanjutnya

Tutup

Healthy

hati yang terluka

1 September 2011   23:30 Diperbarui: 26 Juni 2015   02:18 170
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

'kenapa dia musti ikut?! ini kan acara keluarga kita!! kenapa dia harus ikuttt!!'
'aku ga ngeerrttiii dengan kamuu!! bego atau emang o'on??!'

kak.. mengapa engkau membenci ibu mertuaku dengan begitu 'sangat' ?
dia ibuku... luput dari pengamatanku akan semua keburukannya yg tak perlu kuceritakan.. tapi ia ibuku.. dan entah mengapa aku lebih memilih untuk membelanya..

'aku kakak kandungmu!! seharusnya kau lebih memihakku dibanding ibu mertuamu ituuu!!!'

ah.. aku tau itu semata bukan karena ia berstatus sebagai ibu mertuaku. tapi karena kamu tidak pernah menyukai orang-orang yg kebetulan mempunyai sifat sepertinya. dan kebetulan pula ia adalah ibu mertuaku.

betul, aku memang pernah dibuat menangis karena aku tidak pernah mengerti jalan piikirannnya.
betul, aku pernah cerita kepadamu dengan tangis sedu-sedanku karena dia terlalu kolot dan tidak bisa terima masukan apapun.
betul, aku pernah sangat tersakiti ketika ia menuduhku mengambil barang berharganya..
betul..semua itu betul.. dan tak perlu kuceritakan semua keburukannya, kau pun sudah tau...

aku tidak bermaksud menjadi seorang yg plin-plan dalam hal 'membenci orang'
hanya hatiku ini tak pernah tahan menyimpan kebusukan terlalu lama.
bagiku, lebih baik aku menangis, dan berkata 'biarlah ini menjadi salib yg harus kupikul' lalu membiarkan Tuhanku mengambil salib ini, dan menolongku memikul salibku agar aku tak lagi berat..

salahkah aku bila aku memaafkannya dan lebih memilih untuk mengampuninya?
dia tak pernah memberiku apapun...
bila itu yg ada di otakmu..
aku bekerja sendiri agar ia melihat aku sebagai seorang perempuan kuatt...

ah.. kak... aku tak mengerti mengapa kita tak pernah sepaham dan sejalan. tapi ketahuilah... kami ini mengasihimuuu...

-bila kasihmu telah menjadi dingin, dengan apakah engkau akan menghangatkan dirimu dan seluruh keluargamu-

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun