Ternyata juragan becak bersama isterinya menjenguk. Beliau mengabari, akan memberiku becak motor karena becak yang tertabrak akan diganti rugi oleh pengemudi pickup.
Beliau menyarankan agar aku beristirahat beberapa hari sampai kondisi membaik. Untuk pengobatan dan perawatan di rumah sakit tak perlu kuatir karena akan ditanggung pengemudi pickup. Aku sangat berterimakasih dengan bapak juragan becak.
Tak terasa airmata ini menetes. Entah sedih atau bahagia, tapi hanya panjatan syukur yang dapat kuberikan. Akhirnya, kami merayakan kebahagiaan Imron dengan menyantap martabak manis pemberian juragan. Hidup itu semanis martabak, kata mang Ujang.