Mohon tunggu...
Heart Light
Heart Light Mohon Tunggu... Mahasiswa - Heart Light🍓

Simple girls 🌷🍀 🌷and be my self Life is Love❤️

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Sok Tahu

2 Desember 2022   15:00 Diperbarui: 2 Desember 2022   15:02 117
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Image : m.kumparan.com

             Sang mentari tepat berada di ubun-ubun. Lelaki tua bertopi anyaman bambu terlihat memberi pupuk tanaman cabe. Tangannya terampil menggerakkan selang semprotan ke arah dedauanan. Tak lama, dia menuju bawah pepohonan. Sambil bersandar dikipasi badannya dengan topi yang dikenakan.


              Matanya memandang sekeliling, terlihat ada tanaman melon. Dedaunan dengan ranting-ranting yang  berjajar mengitari pagar sebelah sawahnya.

 “Seandainya aku sang pencipta, maka kubuat melon ini dengan batang tinggi, rindang dedaunan serta buah yang lebat,” ucapnya dalam hati sambil mengipas tubuh. Sejenak kedua matanya terpejam.


“Aduch…” teriaknya, terbangun. “Maafkan aku Tuhan, Engkau Maha Kuasa sedangkan aku manusia yang sok tahu,” ucapnya lirih.

Diraba benda di atas kepala, tak lain adalah ranting pohon. Kemudian dia menuju pagar di sebelah,  dipegang buah melon itu, sembari bersyukur atas karya Sang Pencipta. 

Kakinya melangkah dengan membawa sebotol semprotan dipundaknya.

Inspirated by : Renungan Harian HKBP

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun