Mohon tunggu...
Heart Light
Heart Light Mohon Tunggu... Mahasiswa - Heart Light🍓

Simple girls 🌷🍀 🌷and be my self Life is Love❤️

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Sereeem

4 Juni 2022   10:07 Diperbarui: 4 Juni 2022   10:18 70
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Image : m.republika.co.id

                Siang itu, seperti biasa sepulang sekolah, kami melewati rumah reyot tua berlumut. Sebelum masuk ke halaman, kami bertiga suit untuk menentukan siapa yang menjadi pemimpin. Ardi kalah sehingga dia di barisan depan.


               Langkah kaki kami melambat mengikuti Ardi. Tiba-tiba Ferdi menepuk bahuku untuk menunjukkan sebuah pohon jambu yang ranum buahnya. Ferdi tiba-tiba keluar barisan, berlari menuju pohon itu. 

Aku segera memberitahu Ardi, kami meneriaki Ferdi untuk kembali, namun tak digubris. Dia malah asik hendak merengkuh buah jambu itu. Kami berlari menghampiri dan bergegas  menariknya. Ferdi marah dan kami bertengkar.


                  Tiba-tiba muncul suara, "sedang apa kalian?" 

Kami mencari suara itu, kemudian terdengar bunyi pintu dari rumah reyot itu. Terlihat kakek tua renta bertongkat menghampiri kami. Ingin lari namun kaki tak bisa melangkah. 

Sang kakek menuju ke arah kami. Aku, Ferdi dan Ardi pucat pasi ketakutan. Namun tangan tua itu  memetik buah jambu di sebelah kami, lalu memberikan pada kami. 

"Ambillah yang kalian inginkan," kata sang kakek itu. 

Tiba-tiba tangan dan kaki kami terasa hangat. Kami hanya mengambil beberapa buah jambu, lalu makan bersama sang kakek di teras rumahnya.

Sejak saat itu, kami merasa senang bila pulang sekolah melewati rumah kakek. Tak seperti yang kami pikirkan dulu, rumah tua ini pasti berhantu, ternyata dihuni sang kakek yang baik hati. Itulah pengalamanku, Dani bersama sahabat-sahabatku.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun