Buah jatuh tak jauh dari pohonnya. Apakah pepatah ini masih relevan dalam kehidupan?
Kisah Chann memberikan gambaran bahwa pendidikan pertama dan utama, yaitu keluarga sebagai dasar pondasi.
Siang Ini, pak Robert berada di kantor Bimbingan Konseling. Beliau mendapat telepon dari sekolah atas tindakan putranya.
Chann merupakan anak cerdas, aktif, pemarah dan susah diatur. Ini bukan kali pertama pak Robert berada di sini.
"Selamat siang, pak Robert. Trimakasih, sudah menyempatkan waktu untuk datang. Sebenarnya, ada hal yang saya ingin bicarakan mengenai Chann," kata bu Intan terlihat serius.
"Iya bu, apa Chann buat onar lagi di sekolah," ucap pak Robert penasaran.
Bu Intan menawari minuman mineral dan kue yang terhidang di meja. Kemudian, pak Robert mengambil air mineral dalam kemasan dan meneguknya. Setelah pak Robert tenang, bu Intan melanjutkan pembicaraan.
"Siang tadi, Chann berkelahi dengan Roy. Permasalahan berawal dari bolpoint. Roy menganggap Chann mencuri bolpointnya saat ulangan bahasa Indonesia, karena Chann tidak pernah bilang meminjam.
Saat Roy mencari bolpoint yang lain, karena yang dipakainya macet. Dia melihat bolpointnya dipakai Chann, dan Roy membutuhkan. Ketika diberitahu dan diminta Roy, Chann menyanggah.
Sehingga terjadi keributan sampai perkelahian. Ternyata Chann tidak membawa alat tulis," ucap bu Intan menceritakan kejadian tadi.
Pak Robert terlihat diam dengan wajah merah. Kemudian bu Intan melanjutkan, "semoga kejadian ini tidak terulang kembali. Kami dari pihak sekolah akan terus mengupayakan pendidikan, baik akademis maupun moral pada Chann.