"Indah sekali danau ini, guru...." ucap Djoko yang terpukau dengan keindahannya
Gurunya hanya tersenyum dan berkata "Tepat katamu, anak muda. Sekarang, taburkan segenggam garam di danau ini"
Djoko langsung menaburkan garam yang dia bawa, sesuai perintah gurunya dan berkata "sudah guru."
"Bagus...sekarang coba kamu minum air dalam danau itu" pinta gurunya kepada Djoko
Djoko mengambil air itu dengan kedua tangannya lalu meminumnya, "segar airnya, guru"
Sang guru hanya tersenyum dan berkata kepada Djoko "Apa yang kau rasakan setelah kamu meminum segelas air dan air di danau ini?"
"Air dalam gelas rasanya asin sedangkan air di danau ini rasanya segar" jawab Djoko atas pertanyaan gurunya.
Gurunya tertawa kecil dan berkata "Tepat sekali, apa yang kau katakan. Saat aku menyuruhmu untuk memberi segenggam garam pada segelas air putih dan pada danau. Namun, setelah diminum rasanya akan berbeda, mengapa demikian? Itu karena jumlah air yang mempengaruhi kepekatan kadar garam. Pada segelas air, jumlahnya lebih sedikit dibandingkan pada danau, yang airnya mengalir dari hulu hingga ke hilir, yang jumlahnya tak terbatas.
Begitulah dengan kehidupan, segenggam garam ibarat dengan masalah sedangkan air dalam gelas dan danau ibarat pikiran dan hati kita. Masalah tetap akan sama kadarnya namun pikiran dan hati yang mempengaruhi kadar itu dipandang kecil atau besar. Ketika suatu masalah dipandang dan di respon dengan pikiran dan hati yang luas maka tidak akan berpengaruh dalam kehidupan, seperti rasa segar di danau.
Oleh karena itu, milikilah hati yang seluas danau atau laut sehingga bisa menampung berbagai macam pengalaman dalam hidup dan ingatlah akan selalu ada jalan keluar setiap ada permasalahan." Cerita sang guru kepada muridnya sambil tersenyum.
"Baik guru,trimakasih... saya akan renungkan dan lakukan kata-kata guru." ucap Djoko kepada sang guru.
Sejenak mereka menikmati suasana di danau itu, lalu bergegas kembali ke rumah gurunya untuk melanjutkan pelajaran bersama teman-temannya. Dalam perjalanan, Djoko merenung dan menikmati suasana yang dilewatinya. Pikiran dan hatinya mulai mendapatkan pencerahan baru.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H