Mohon tunggu...
Kristian ApriyandiPernando
Kristian ApriyandiPernando Mohon Tunggu... Supir - Berkarya merupakan media untuk mengembangkan potensi dan kemampuanmu.

Nama lengkapku Kristian Apriyandi Pernando, biasanya aku dipanggil dengan nama Yandi. Aku saat ini menjalani perkuliahan di Fakultas Filsafat, Universitas St Thomas, Sinaksak, Pematang Siantar. Aku berasal dari Kubu Raya, Pontianak, Kalimantan Barat.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Ungkapan Keutamaan Hidup Masyarakat Dayak Kanayatn Kalimantan Barat

10 September 2024   23:35 Diperbarui: 10 September 2024   23:39 16
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Manusia adalah makhluk yang membudaya. Setiap masyarakat yang berbudaya memiliki cara untuk mengembangkan kebaikan yang terarah kepada lingkungan hidupnya dan sesama manusia. Kebaikan yang disampaikan oleh masyarakat ini dilakukan dengan berbagai cara, salah satunya melalui sastra. Suatu bentuk sastra dapat menyampaikan pesan melalui permainan bahasa dan kata-kata yang dipakainya. Pesan yang disampaikan juga dapat memuat kebijaksanan dan nilai-nilai yang baik untuk dikembangkan dan dilakukan dalam masyrakat.

Pada tulisan ini kita akan diperkenalkan dengan salah satu ungkapan keutamaan atau kebijaksanaan yang terdapat dalam masyarakat sub-suku Dayak Kanayant Kalimantan Barat. Ungkapan tersebut berbunyi; Adil ka' Talino, Bacuramin ka' Saruga, Basengat ka' Jubata. Ungkapan ini adalah ungkapan yang paling populer di masyaraklat Dayak dan bahkan ungkapan ini menjadi falsafat dalam masyarakat Dayak dan menjadi ucapan salam dalam pertemuan yang bernuansa budaya Dayak.

Ungkapan Keutamaan Suku Dayak: "Adil ka' Talino, Bacuramin Ka' Saruga, Basengat Ka' Jubata"

Istilah keutamaan berasal dari kata "arete" (bahasa Yunani)  dan "virtus" (bahasa Latin), virtue (bahasa Inggris). Kata virtus sendiri berakar dari kata vir yang artinya (laki-laki dewasa), dan vis yang berarti kekuatan. Keutamaan dalam budaya Latin digunakan dengan istilah virtus dan dalam budaya Yunani digunakan istilah arete untuk menunjukan keadaan manusia yang terlatih dan unggul dalam memenuhi tugas dan tujuan hidupnya. Manusia utama (virtous) adalah manusia yang berjiwa luhur dan tangguh. Yang memiliki pertimbangan yang matang dan setia dalam mengembani tanggung jawab sehinggga dapat sampai pada kebahagiaan dengan cara yang benar.

Menurut Aristoteles, keutamaan adalah titik tengah dari dua hal ekstrim yang berlebihan dan berkekurangan. Sedangkan, Thomas Aquinas mengungkapkan bahwa keutamaan adalah hasil usaha membiasakan hal baik. Dari pengertian ini dapat dilihat bahwa secara sederhana keutamaan itu adalah segala sifat baik, unggul dan kebijaksanaan. Berikut ungkapan keutamaan yang dimiliki masyarakat suku Dayak:

Adil Ka' Talino

Rumah Radangkhttps://kebudayaan.kemdikbud.go.id/bpcbkaltim/rumah-betang/
Rumah Radangkhttps://kebudayaan.kemdikbud.go.id/bpcbkaltim/rumah-betang/

Prinsip pertama ini merupakan suatu hal yang harus diperhatikan oleh setiap orang dalam berelasi maupun berinteraksi dengan sesamanya. Adil Ka' Talino memiliki arti adil terhadap sesama. Prinsip pertama ini sekaligus merupakan konsep diri manusia yang terbuka, yakni berdimensi sosial. Sejak awal masyarakat Dayak menyadari bahwa kehidupan yang harmonis tidaklah dapat terwujud tanpa adanya keadilan. Orang Dayak memiliki konsep pemahaman bahwa keadilan itu adalah milik manusia, pengatur relasi dengan sesamanya.

Perlu diketahui pula bahwa orang Dayak sebelumnya tinggal secara bersama dirumah Panjang (Radangk). Rumah Panjang (Radangk) memiliki peran sebagai pemersatu bagi masyarakat Dayak untuk menjaga dan memelihara jalinan kekeluargaan mereka antara satu sama lain serta adat dan nilai-nilai budaya didalamnya. Hal inilah yang menjadi alasan mengapa masyarakat suku Dayak sangat menjaga keserasian, keharmonisan, dan keseimbangan hidup dalam kebersamaan mereka

Bacuramin Ka' Saruga

Masyarakat Dayak di Rumah Betang Sahamhttps://www.benarnews.org/indonesian/slide-show/indonesia-house-07072017104616.html/indonesia-house
Masyarakat Dayak di Rumah Betang Sahamhttps://www.benarnews.org/indonesian/slide-show/indonesia-house-07072017104616.html/indonesia-house
"Bacuramin" artinya bercermin. "Ka' Saruga" artinya ke Surga. Maka, "Bacuramin Ka' Saruga" berarti kehidupan kita harus bercermin dan selalu terarah ke surga, sebagaimana yang diyakini bahwa kehidupan di Surga penuh dengan kebaikan. Dalam masyarakat Suku Dayak, ungkapan ini mengingatkan manusia bahwa kehidupan dibumi ini tiada yang kekal. Oleh sebab itu, mereka berusaha untuk menciptakan kehidupan yang baik dengan sesama dan alam semesta yang menjadi sumber kehidupan bagi mereka. Dengan bercermin ke Surga, masyarakat Dayak memiliki pemahaman untuk menghadirkan kedamaian dalam kehidupan sosial dalam usahanya mewujudkan kehidupan yang harmonis.

"Bacuramin Ka' Saruga" mengajak masyarakat Dayak untuk melakukan perbutan-perbuatan baik seperti disurga, misalnya: melakukan kehendak Tuhan dan menjahui larangannya, cinta terhadap sesama manusia, menjunjung tinggi nilai kemanusiaan, suka membantu dan menolong, melakukan perbuatan yang luhur dan mulia serta mampu menjaga kelestarian alam. Bagi suku Dayak yang masih menghidupi keutamaan ini dapat dikatakan bahwa mereka telah menjadikannya sebagai habitus, seperti yang dikatakan Santo Thomas Aquinas bahwa kebiasanan baik yang dilakukan secara terus menerus akan menghasilkan habitus.

Basengat Ka' Jubata

Upacara Adat/https://pupr.bisnis.com/view/20230519/1657461/upacara-ngampar-bide-di-rumah-radakng
Upacara Adat/https://pupr.bisnis.com/view/20230519/1657461/upacara-ngampar-bide-di-rumah-radakng

Basengat Ka'Jubata berarti bernafaskan Tuhan yang Maha Kuasa. Dimaksudkan di sini adalah nafas hidup manusia mengambil bagian pada nafas hidup Allah sendiri. Prinsip ini jelas memperlihatkan dimensi transendental hidup manusia dan pengakuan tentang Tuhan sebagai sumber kehidupan. Ungkapan hidup Ilahi dinyatakan dalam roh atau semangat (semengat atau semongat) yang menghidupi tubuh manusia, makhluk hidup dan benda mati.

Oleh sebab itu, baik hidup pribadi maupun bersama merupakan tanda peziarahan kepada Tuhan dengan membangun relasi kepada sesama dalam bertutur kata dan tindakan. Partisipasi kepada hidup yang Ilahi diyakini suku Dayak adalah penghormatan terhadap harkat dan martabat setiap individu sebagai citra sang Ilahi. Jadi, bagi suku Dayak dalam hidup bersama perghormatan terhadap hak asasi manusia merupakan sebuah keharusan dan keniscayaan, karena padanya tergambar nafas hidup Sang Pencipta sendiri.

Intinya adalah...!!!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun