Mohon tunggu...
Kristian ApriyandiPernando
Kristian ApriyandiPernando Mohon Tunggu... Supir - Berkarya merupakan media untuk mengembangkan potensi dan kemampuanmu.

Nama lengkapku Kristian Apriyandi Pernando, biasanya aku dipanggil dengan nama Yandi. Aku saat ini menjalani perkuliahan di Fakultas Filsafat, Universitas St Thomas, Sinaksak, Pematang Siantar. Aku berasal dari Kubu Raya, Pontianak, Kalimantan Barat.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Papa Francesco Vive Nella Sempicita | Paus Fransiskus Hidup dalam Kesederhanaan

8 September 2024   00:44 Diperbarui: 10 September 2024   12:05 75
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://www.viva.co.id/berita/nasional/1748474-tanpa-mobil-mewah-dan-jet-pribadi-menag-puji-sikap-paus-fransiskus-kesederhanaannya-perlu-dicontoh

Kedatangan Paus Fransiskus ke Indonesia baru-baru ini mengundang kekaguman dari berbagai kalangan masyarakat. Sosoknya yang dikenal dengan kharisma kesederhanaan berhasil mencuri perhatian publik, bukan hanya karena statusnya sebagai pemimpin Gereja Katolik, tetapi juga karena ketulusan dan kerendahan hati yang ia tampilkan selama kunjungannya. Kehadirannya meninggalkan jejak mendalam, menginspirasi banyak orang untuk meneladani nilai-nilai kemanusiaan yang dibawanya.

Salah satu hal yang paling mencolok dari kunjungan ini adalah gaya hidup sederhana yang terus Paus Fransiskus pertahankan, bahkan di tengah gemerlap sambutan resmi kenegaraan. Paus memilih untuk menggunakan mobil sederhana, menolak segala bentuk kemewahan yang biasanya melekat pada kunjungan kenegaraan. Ini bukanlah hal baru bagi Paus Fransiskus—kesederhanaan selalu menjadi ciri khas dalam kepemimpinannya, dan kunjungannya ke Indonesia semakin mempertegas hal tersebut.

https://news.detik.com/berita/d-7524808/momen-jokowi-membungkuk-salami-paus-fransiskus-hingga-antar-ke-mobil
https://news.detik.com/berita/d-7524808/momen-jokowi-membungkuk-salami-paus-fransiskus-hingga-antar-ke-mobil

Tidak hanya dalam pilihan transportasi, kesederhanaan Paus juga tampak dalam interaksinya dengan masyarakat kecil. Paus Fransiskus menghabiskan waktu dengan mengunjungi panti asuhan dan panti rehabilitasi narkoba, berbicara langsung dengan orang-orang yang seringkali berada di pinggiran masyarakat. Ia tidak memposisikan dirinya sebagai figur yang jauh dan tak terjangkau, melainkan hadir sebagai sahabat yang mendengarkan, berbicara dengan penuh kasih, dan memberikan pesan-pesan moral. Sikap rendah hati ini membuat banyak orang terharu, dan tak sedikit yang mengungkapkan bahwa pertemuan dengan Paus memberikan mereka harapan baru dalam hidup.

Nilai-nilai yang dibawa oleh Paus Fransiskus selama kunjungannya sangat jelas: cinta kasih, perdamaian, dan kepedulian terhadap sesama, terutama mereka yang memiliki kekurangan. Di setiap kesempatan, Paus menekankan pentingnya persatuan di tengah keberagaman. Indonesia, dengan keragaman budaya dan agamanya, menjadi contoh nyata bagi dunia tentang bagaimana perbedaan bisa menjadi kekuatan jika dihidupi dengan cinta kasih dan dialog.

https://dunia.tempo.co/read/1913067/alasan-paus-fransiskus-tak-masuk-ke-dalam-masjid-istiqlal-jk-kita-bicara-keyakinan
https://dunia.tempo.co/read/1913067/alasan-paus-fransiskus-tak-masuk-ke-dalam-masjid-istiqlal-jk-kita-bicara-keyakinan

Bagi banyak orang, Paus Fransiskus adalah sosok yang menghadirkan kembali kesadaran tentang arti hidup sederhana. Di tengah kehidupan modern yang sering kali mementingkan kemewahan dan status, Paus Fransiskus mengajarkan bahwa nilai sejati manusia terletak pada kebaikan hati dan kepedulian terhadap sesama, bukan pada hal-hal duniawi.

Kehadiran Paus Fransiskus di Indonesia meninggalkan pesan mendalam bahwa kesederhanaan bukanlah kelemahan, melainkan kekuatan. Kesederhanaan memungkinkan kita untuk lebih dekat dengan sesama dan lebih peka terhadap kebutuhan orang lain. Paus Fransiskus mengingatkan bahwa di dunia yang semakin bersikap individualis, cinta kasih adalah jembatan yang bisa menyatukan, dan perdamaian dapat tercapai melalui dialog yang tulus.

Pesan-pesan ini menjadi warisan moral yang kuat bagi Indonesia, tidak hanya bagi umat Katolik, tetapi juga bagi seluruh masyarakat lintas agama yang terinspirasi oleh keteladanan Paus Fransiskus.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun