Mohon tunggu...
Kristina Tobing
Kristina Tobing Mohon Tunggu... -

Merindukan kedamaian.

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Telkomsel Kembali ke Bisnis Sedot Pulsa?

17 April 2012   07:20 Diperbarui: 25 Juni 2015   06:31 783
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Telkomsel melalui Direktur Utamanya Sarwoto Atmosutarno menyatakan akan berupaya mengintensifkan serta mengembangkan layanan data dan nilai tambah (value added service). Itu didasari kenyataan bahwa pasar selular di Indonesia, saat ini, telah mencapai tahap maturity dengan total pelanggan 250 juta.

Dilihat dari pertumbuhan jumlah penggunanya, layanan data memang seolah jadi tambang emas. Sebab gaya hidup digital/modern yang sarat informasi sudah semakin berkembang dan bukan hanya milik masyarakat Jakarta atau kota-kota besar lainnya; di pelosok pun kini mulai banyak yang facebook-an melalu BB-nya.

Tapi bukan soal layanan data yang ingin saya bahas, melainkan soal Value Added Service alias konten-konten premium. Dengan modal 100 juta pelanggan, tentu Telkomsel akan meraih banyak keuntungan dari bisnis ini. Yang jadi pertanyaan adalah


dengan mulai fokusnya Telkomsel di industri VAS, apakah kasus sedot pulsa akan kembali marak terjadi?

Setahu saya proses penyelesaian kasus sedot pulsa masih dijalankan. Saat ini polisi masih memeriksa server Telkomsel. Pemeriksaan itu untuk mencari bukti kasus pencurian pulsa.

Kenapa hanya server Telkomsel? Sebab empat pengaduan kasus pencurian pulsa hanya terkait dengan anak perusahaan PT Telkom tersebut. Itulah, antara lain, yang mendasari penetapan salah seorang petinggi Telkomsel sebagai tersangka.

Sejak penyidikan kasus sedot pulsa ini dimulai, semua bisnis & kegiatan terkait konten premium diperintahkan untuk dihentikan sementara. Tapi tetap saja, setiap hari muncul surat pembaca yang menyatakan pulsanya terpotong secara tidak wajar. Belum lagi keluhan ‘tidak resmi’ di situs-situs sosial media.

Jadi ketika kasusnya belum selesai namun kemudian justru malah menyatakan akan menggenjot penghasilan dari bidang usaha yang banyak dikeluhkan pelanggannya, apakah ini artinya Telkomsel tidak peduli dengan keluhan pelanggan dan cuek kejar setoran?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun