Mohon tunggu...
Kristin Siahaan
Kristin Siahaan Mohon Tunggu... Mahasiswa - Observer, Theological Student'15

Mulai dan nikmati prosesNya.

Selanjutnya

Tutup

Diary

Karena kamu Enggak Sendiri

31 Mei 2021   22:14 Diperbarui: 1 Juni 2021   20:06 57
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Diary. Sumber ilustrasi: PEXELS/Markus Winkler

Selama masih hidup, masalah akan silih berganti hadir. Orang yang yang mampu melewati ujianlah yang akan jadi pemenangnya. Seseorang akan teruji saat masalah datang ke kehidupannya. Termasuk aku, waktu akan menghadapkan kita pada masalah. Lalu pertanyaannya, dimana pusat mengolah masalah? Itu ada di pikiranku dan pikiranmu.

Aku coba membagikan pengalaman untuk memudahkan kita. Mungkin aku akan sedikit curhat nih teman-teman. Beberapa hari yang lalu ayah harus jatuh sakit dan membutuhkan pemulihan yang cukup lama. Ia kehilangan selera makan sehingga tubuhnya tidak memiliki tenaga untuk bekerja. Dalam dua hari keadaan kesehatannya terus menurun sehingga ini mengkhawatirkan kami. Situasi ini mengharuskan kami harus memilih keputusan yang tepat, apakah harus membawanya ke rumah sakit untuk diopname ataukah merawatnya dirumah secara intensif mengingat saat ini masih dalam situasi pandemi. Karena itu, kami harus berusaha keras untuk meningkatkan selera makannya. Melalui jalan yang sedikit rumit harus keluarga sediakan. Nasi yang dihaluskan dengan blender, shift malam untuk mengontrol keadaan bapak. Belum lagi, beliau tidak dapat tidur nyenyak karena penyakit yang dirasakannya.

Dari rumitnya masalah penyakitnya ini, aku mulai merasa sedikit lelah dalam pikiran dan secara fisik. Aku mulai merasa segala yang harus dilewati rasanya berat sekali. Malahan, overthinking juga berseliweran di kepala. Hingga satu waktu di hari-hari berikutnya, aku mengambil waktu untuk mendekat pada Tuhan. Aku menyerahkan segala penat dan aku menceritakan tiap situasi hati yang kualami saat itu. Selesainya, saya mulai mendapat pemahaman, kira-kira begini isinya:

Coba kamu hitung ada berapa anggota keluargamu yang sedang tidak sakit di rumah ini?

Saya menghitungnya, "ada tiga lagi"

Berarti kamu tidak sendiri, ada tiga orang yang akan menghadapi masalah ini dan akan menyelesaikannya.

Sejak saat itu, aku bertekad dalam diri, aku gak sendiri. Ada keluarga lainnya yang sedang mengalami masalah dan bebean yang sama. Kami akan menyelesaikannya dan satu ayat Alkitab yang terngiang dalam benak yaitu Keluaran 14:14 "Tuhan akan berperang untuk kamu dan kamu akan diam saja"

 Artinya masih ada Tuhan. kami hanya harus mengadu padaNya dan terus menjalani hari, Ia yang kuat akan membantu kami untuk menyelesaikan perkara ini.

Untuk kamu dan kalian yang sedang menghadapi masalah, kamu gak sendiri menjalaninya. coba deh, hitung ada berapa jumlah anggota keluargamu? ada 2, 3 atau 4 atau juga lebih, dialah temanmu untuk mendengar dan menanggungnya. Jikapun mereka tidak mampu menemanimu, percayalah ada yang sedang memikirkanmu, memperhatikanmu dan pasti akan menunjukkan jalan keluar. Sekalipun tidak ada manusia yang akan kamu rasakan ada disampingmu saat kamu menghadapi masalah. Ada satu pribadi yanhg pasti menyelesaikannya dengan tepat waktu, Dialah Tuhan.

Jalani prosesmu dan jadilah pemenangnya karena kamu gak sendiri.

You're not alone.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun