Semarang (26/7), mahasiswa KKN Universitas Diponegoro melaksanakan kegiatan pengenalan Eco-enzyme kepada masyarakat Kelurahan Patemon, Gunung Pati, Semarang sebagai upaya pemanfaatan sampah/sisa sayuran rumah tangga.Â
Peningkatan kesehatan lingkungan dapat dilakukan dengan banyak cara, salah satunya mengolah sampah rumah tangga menjadi hal dengan nilai guna yang tinggi.Â
Sampah sayuran merupakan jenis sampah yang setiap hari ada di hampir setiap rumah. Sampah ini apabila tidak diolah dengan cara yang benar, dapat menyebabkan berbagai masalah bagi lingkungan dan kesehatan.Â
Oleh karena itu, Kristin (21) mengedukasikan salah satu metode penanganan sampah sayuran yang sangat efektif yaitu dengan mengolahnya menjadi Eco-enzyme.
Eco-enzyme merupakan cairan organik yang terbentuk dari fermentasi sampah organik yang masih segar seperti sayuran dan buah dengan penambahan air serta gula merah.Â
Eco-enzyme pertama kali ditemukan dan dikembangkan oleh seorang ilmuwan berkebangsaan Thailand yang bernama Dr. Rosukon Poompanvong. Penemuan Eco-enzyme didasari oleh keinginan Dr. Rosukon untuk menjaga lingkungan dengan mengolah sampah organik yang ada.
Pembentukan Eco-enzyme terjadi melalui reaksi fermentasi seluruh bahan baku yang akhirnya membentuk ekosistem enzim yang kompleks dan stabil.
Proses ini membutuhkan waktu fermentasi selama sekitar 3 bulan dengan suhu ruang. Eco-enzyme dapat dimanfaatkan untuk berbagai keperluan antara lain; sebagai pupuk organik, pestisida, sabun cuci piring dan buah, hingga sebagai cairan pembersih lantai.Â
Hal ini dapat terjadi karena Eco-enzyme memiliki kandungan Alkohol, Asam Asetat, dan berbagai jenis enzim yang bermanfaat untuk membunuh mikroorganisme yang merugikan serta memberi nutrisi bagi pertumbuhan tanaman.
Pelaksanaan edukasi mengenai Eco-enzyme oleh Kristin (21) dilakukan secara door-to-door ke rumah warga RW 06 Kelurahan Patemon dengan memaparkan materi pengenalan, pengolahan, dan pemanfaatan Eco-enzyme.Â
Kegiatan ini juga dilakukan dengan memanfaatkan IPTEKS berupa leaflet materi serta pemberian produk Eco-enzyme sebagai contoh yang dapat langsung dimanfaatkan oleh warga.Â