Mohon tunggu...
Kristina Siregar
Kristina Siregar Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Membaca novel

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Penyebaran Agama dengan Menggunakan Bahasa Vernakular

23 November 2022   09:10 Diperbarui: 23 November 2022   09:15 326
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Dalam kehidupan sehari-hari, kita sering diperhadapkan dengan istilah Agama dan Bahasa, dimana kedua hal tersebut memiliki relasi yang begitu erat dan memiliki dampak yang begitu jelas dalam kehidupan kita. Penyebaran agama tidak hanya berpengaruh kepada kehidupan sosial saja, tetapi juga melalui perkembangan bahasa. Di sisi lain pola hidup, tingkah laku, adat istiadat, dan cara berpakaian dan unsur budaya lain juga bisa disampaikan atau ditransmisikan melalui bahasa. Lantas yang menjadi pertanyaannya bagaimana bahasa vernakular itu dikatakan sebagai penyebaran agama?

 Dilihat dari pengertian bahasa vernakular sendiri ialah bentuk bahasa yang dipakai dalam kehidupan sehari-hari oleh suatu golongan atau kaum dalam masyarakat. Yang artinya bahasa ini hanya dimengerti oleh satu golongan saja. Sampai ada didirikannya sekolah vernakular. Sekolah-sekolah inilah yang menjadi penyebab adanya penyebaran agama. Dimana di sekolah vernakular Melayu menggunakan bahasa Melayu sedangkan di sekolah vernakular Cina menggunakan bahasa Cina. Sehingga orang Cina dan orang Melayu tidak berinteraksi satu sama dengan yang lain. 

Sekolah vernakular memainkan peranan penting dalam menyediakan peluang pendidikan kepada semua kumpulan dalam masyarakat, terutama di Indonesia yang mengandung masyarakat pelbagai etnik dan agama.

Inilah yang juga menjadi tantangan kepada seorang penginjil, ketika ada seorang penginjil orang Jakarta yang ingin mengunjungi Deli Serdang. Untuk memberitakan injil di Deli Serdang itu seorang penginjil harus menggunakan strategi bahasa vernakular agar penginjilan itu efektif dan mudah diterima. Kalau menyampaikan injil menggunakan bahasa yang formal dengan bahasa orang-orang Jakarta kepada orang-orang yang ada di Deli Serdang tentu saja masyarakat di Deli Serdang kurang bisa menerima hal tersebut walaupun mereka mengerti tetapi tetap saja inti pesan itu tidak diterima dengan baik. Karena pada dasarnya itu bukan bahasa yang ada di daerah masyarakat Deli tersebut. Jadi, penyebaran injil itu semakin efektif dengan penggunaan bahasa vernakular sebagai bahasa transmisinya (bahasa penyampaiannya).Dalam kehidupan sehari-hari, kita sering diperhadapkan dengan istilah Agama dan Bahasa, dimana kedua hal tersebut memiliki relasi yang begitu erat dan memiliki dampak yang begitu jelas dalam kehidupan kita. 

Penyebaran agama tidak hanya berpengaruh kepada kehidupan sosial saja, tetapi juga melalui perkembangan bahasa. Di sisi lain pola hidup, tingkah laku, adat istiadat, dan cara berpakaian dan unsur budaya lain juga bisa disampaikan atau ditransmisikan melalui bahasa. Lantas yang menjadi pertanyaannya bagaimana bahasa vernakular itu dikatakan sebagai penyebaran agama? 

 Dilihat dari pengertian bahasa vernakular sendiri ialah bentuk bahasa yang dipakai dalam kehidupan sehari-hari oleh suatu golongan atau kaum dalam masyarakat. Yang artinya bahasa ini hanya dimengerti oleh satu golongan saja. Sampai ada didirikannya sekolah vernakular. Sekolah-sekolah inilah yang menjadi penyebab adanya penyebaran agama. Dimana di sekolah vernakular Melayu menggunakan bahasa Melayu sedangkan di sekolah vernakular Cina menggunakan bahasa Cina. Sehingga orang Cina dan orang Melayu tidak berinteraksi satu sama dengan yang lain. Sekolah vernakular memainkan peranan penting dalam menyediakan peluang pendidikan kepada semua kumpulan dalam masyarakat, terutama di Indonesia yang mengandung masyarakat pelbagai etnik dan agama. 

Inilah yang juga menjadi tantangan kepada seorang penginjil, ketika ada seorang penginjil orang Jakarta yang ingin mengunjungi Deli Serdang. Untuk memberitakan injil di Deli Serdang itu seorang penginjil harus menggunakan strategi bahasa vernakular agar penginjilan itu efektif dan mudah diterima. Kalau menyampaikan injil menggunakan bahasa yang formal dengan bahasa orang-orang Jakarta kepada orang-orang yang ada di Deli Serdang tentu saja masyarakat di Deli Serdang kurang bisa menerima hal tersebut walaupun mereka mengerti tetapi tetap saja inti pesan itu tidak diterima dengan baik. Karena pada dasarnya itu bukan bahasa yang ada di daerah masyarakat Deli tersebut. Jadi, penyebaran injil itu semakin efektif dengan penggunaan bahasa vernakular sebagai bahasa transmisinya (bahasa penyampaiannya).

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun