Mohon tunggu...
Kristin Angelia Pardede
Kristin Angelia Pardede Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa S1 UPNVJ

Saya seorang mahasiswa yang mempunyai hobi bermain bulutangkis dan olahraga lainnya

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pergaulan dalam Islam

23 November 2024   15:42 Diperbarui: 23 November 2024   16:10 96
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Pergaulan dalam Islam

Pergaulan dalam Islam bukan sekadar interaksi sosial, namun lebih dari itu, merupakan bentuk ibadah. Islam mengajarkan kita untuk berinteraksi dengan sesama manusia dengan penuh kasih sayang, saling tolong menolong, dan menghormati satu sama lain. Dalam Islam Pergaulan yang baik ialah melaksanakan pergaulan menurut norma-norma kemasyarakatan yang tidak bertentangan dengan hukum syara', serta memenuhi segala hak yang berhak mendapatkannya masing-masing menurut kadarnya.

Prinsip - Prinsip Dasar Pergaulan dalam Islam

Dalam etika pergaulan sesama muslim, Alquran memberikan penekanan kepada persaudaraan. Selain itu, terdapat beberapa sikap yang harus dihindari seperti dilarang menghina muslim yang lain, tidak berprasangka buruk, mencari kesalahannya dan menggunjing. Berikut contoh lainnya:

  • Kasih sayang dan persaudaraan

 Islam mengajarkan kita untuk saling menyayangi sesama muslim, bahkan kepada seluruh umat manusia.

  • Toleransi

 Islam menjunjung tinggi nilai toleransi terhadap perbedaan agama, suku, dan ras.

  • Kerjasama

 Islam menganjurkan kita untuk bekerja sama dalam kebaikan dan mencegah kemungkaran.

  • Adab dan sopan santun

Islam mengajarkan kita untuk selalu bersikap sopan dan santun dalam berinteraksi dengan siapa pun.

  • Menjaga kehormatan

Islam sangat menekankan pentingnya menjaga kehormatan diri dan orang lain.

Batasan Pergaulan dalam Islam

Diantara hal yang diatur dengan jelas dalam Islam adalah batasan pergaulan antara laki-laki dan perempuan yang bukan mahram. Hal ini karena sesungguhnya fitnah terbesar bagi seorang laki-laki adalah perempuan, sebagaimana fitnah terbesar bagi seorang perempuan adalah lawan jenisnya. Dan puncak fitnah terbesar antara laki-laki dan perempuan yang bukan mahram adalah terjadinya hubungan perzinahan, yang mana bila perzinahan ini telah merajalela ditengah-tengah masyarakat, maka Allah akan menyegerakan turunnya azab bagi kaum tersebut. Dan dalam upayanya menghindarkan setiap muslim dan muslimah terjatuh dalam dosa tersebut, maka Islam datang dengan membawa batasan-batasan pergaulan antara laki-laki dan perempuan yang bukan mahram, yang mana diantaranya adalah hal-hal berikut:

  • Tidak saling memandang satu sama lain yang dapat menimbulkan fitnah
  • Tidak menyentuh dan melakukan kontak fisik dengan lawan jenis yang bukan mahram
  • Tidak berdua-duaan (khalwat) di tempat yang kosong kecuali ada mahramnya
  • Tidak menyerupai lawan jenis dalam perkataan maupun perbuatan
  • Tidak mengucapkan perkataan-perkataan yang dapat menimbulkan fitnah bagi lawan jenis
  • Tidak melakukan perbuatan-perbuatan yang dapat menimbulkan fitnah bagi lawan jenis

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun