Apa kaitan pembelajran sosial dan emosional yang telah anda pelajari dengan modul-modul sebelumnya?
5 Kompetensi Sosial dan Emosional(KSE):
- Kesadaran diri: Kemampuan untuk memahami perasaan, emosi, dan nilai-nilai diri dan pengaruhnya pada diri sendiri dalam berbagai situasi dan konteks kehidupan.
- Pengelolaan diri: Kemampuan untuk mengelola emosi, pikiran dan prilaku diri secara efektif dalam berbagai situasi untuk mencapai tujuan dan aspirasi.
- Kesadaran sosial: Kemampuan untuk memahami sudut pandang dan dapat berempati dengan orang lain termasuk mereka yang berasal dari latar belakang budaya, konteks yang berbeda-beda.
- Keterampilan berelasi: Â Kemampuan untuk membangun dan mempertahankan hubungan-hubungan yang sehat dan suportif.
- Pengambilan keputusan yang bertanggung jawab: Kemampuan untuk menentukan pilihan-piliha membangun berdasar atas kepedulian, kapasitas dalam mempertimbangkan standar-standar etis dan rasa aman untuk mengevaluasi manfaat dan konsekuensi dari bermacam-macam tindakan dan prilaku untuk kesejahteraan psikologis (well-being) diri sendiri, masyarakat dan kelompok.
Implementasi Pembelajaran sosial dan emosional:
- Menguatkan 5 KSE pendidik dan tendik
- Mengintegrasikan 5 KSE dalam praktik mengajar (interaksi guru dan siswa) serta kurikulum akademik.
- Menciptakan iklim kelas, budaya dan kebijakan sekolah.
- Mengajarkan 5 KSE secara spesifik dan eksplisit.
3 Aspek Pendekatan KSE:Â
- Whole Child : Menurut KHD olah cipta (akal), olah rasa (emosi), olah karsa (motivasi/niat/keputusan), olah raga (aksi/tindakan/bakti) menjadi pribadi yang utuh.
- Whole Day: Pembelajaran Sosial Emosional meningkatkan prkatik pembelajaran terintegrasi sepanjang hari, tercakup dalam semua area kurikuler. Semua orang akan menggunakan kesempatan untuk mencontohkan, mengajarkan dan memperkuat pengembangan kopmetensi sosial dan emosional berkelanjutan dan selalu.
- Whole School: Menciptakan lingkungan belajar yang aman, nyaman, saling menghormati, suportif dan engaging. Mencakup fokus yang kuat terhadap penembangan PSE orang dewasa dan refleksi, konsisten, keteladanan, berlaku sama pada semua anggota komunitas sekolah.
Mindfulnees (Kesadaran penuh):Â
Dapat diartikan sebagai kesadaran yang muncul ketika seseorang memberikan perhatian secara sengaja pada kondisi saat sekarang dilandasi rasa ingin tahu, dan welas asih (Kabat-Zinn dalam Hawkins, 2017).
Mindfulnees dapat dilatih dan ditumbuhkan melalui berbagai kegiatan sehari-hari maupun melalui pembelajaran yang dilakukan secara mindful (ada koneksi antar tubuh/indra, perasaan, pikiran dan lingkungan).
Keterakitan pembelajaran sosial dan emosional:
Tujuan pendidikan adalah menuntun anak untuk menebalkan lakunya untuk menjadi manusia seutuhnya. (KHD, 1936 Dasar-dasar Pendidikan). Menebalkan laku anak dengan kekuatan konteks diri anak dan sosio-kultur/budaya. Sebagai pamong pendidikan yang menuntun siswa mencapai kodratnya, guru harus memahami dan mengimplementasikan kompetensi  sosial dan emosional dalam pembelajaran di kelas. Dengan kematangan sosial dan emosional yang baik, menunjukan bahwa seorang guru memiliki kecerdasan emosi, yaitu bagaimana diri melihat ancaman dengan melawan dorongan untuk fight, flight, freeze. Bagaimana seorang guru mengenali emosinya dengan berpikir lambat. Penting bagi guru untuk menyajikan peristiwa atau momen agar anak belajar mengelola sosial dan emosinya.Â
Seorang guru harus semakin berdaya dalam menyediakan dukungan yang diperlukan untuk menuntun kekuatan kodrat siswa dengan mewujudkan visi atau harapan tentang siswa yang memiliki kesadaran penuh dan mampu mengontrol emosinya. Perlu disadari bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar siswa secara aktif mengembangkan potensi diri untuk memiliki kecerdasan dan pengendalian diri serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.
Dalam dunia pendidikan semua warga sekolah harus memiliki disiplin positif. Makna disiplin positif yaitu: belajar kontrol diri dengan menggali potensi diri kita sendiri, agar tercapai tujuan mulia yaitu menjadi seorang yang diri kita inginkan berdasarkan nilai-nilai yang diri kita hargai. Sehingga budaya positif dapat terwujud di dalam ekosistem pembelajaran.