Mohon tunggu...
Kristina
Kristina Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Everythinks is Possible!🌿

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

KB untuk Mewujudkan Generasi yang Berkualitas

6 Agustus 2020   13:19 Diperbarui: 6 Agustus 2020   13:17 98
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Berbicara tentang penduduk dunia, tentu akan terbayang dibenak kita mengenai bagaimana kota-kota padat dengan lalu lalang orang, tentang seberapa banyak lahan yang dibangun untuk pemukiman, dan masih banyak lagi. Tentu penduduk dunia akan semakin bertambah dari tahun ke tahun. Bahkan, Divisi Populasi, Departemen Ekonomi, dan Masalah Sosial, PBB memperkirakan penduduk dunia pada 2020 ini mencapai 7.794.798.739 jiwa atau sebesar 7,8 milyar jiwa. Dan hal ini diperkirakan akan terus bertambah hingga mencapai 9,8 Milyar jiwa pada 30 tahun mendatang.

Banyaknya penduduk dunia tentu akan sangat berpengaruh pada kelangsungan hidup di bumi. Akan ada banyak hal yang dibutuhkan masyarakat seiring bertambahnya penduduk dunia. Menipisnya lahan, masalah lingkungan, masalah sosial, dan ekonomi pun tak bisa lepas dari hal ini. Syaiful W. Harahap, seorang jurnalis (AIDS Watch Indonesia) berungkap bahwa persoalan besar yang terkait hal tersebut adalah soal makanan, hal ini dikarenakan lahan yang ada tidak cukup subur untuk menopang seluruh sendi kehidupan penduduk dunia.

Christiani, dkk (2014) menguatkan hal ini dengan menyatakan bahwa kepadatan penduduk ini dapat mempengaruhi kualitas hidup penduduknya. Hal ini dikarenakan pada daerah dengan kepadatan penduduk yang tinggi, usaha peningkatan kualitas penduduk pun akan lebih sulit dilakukan. Sehingga menimbulkan permasalahan sosial ekonomi, kesejahteraan, keamanan, ketersediaan lahan, air bersih, dan kebutuhan pangan. Hingga akhirnya, dampak yang paling besar yang bisa dirasakan adalah kerusakan lingkungan. 

Dari pemaparan diatas, banyak alasan mengapa penduduk dunia perlu dikendalikan. Meskipun tidak menutup kemungkinan hal ini hanya berhasil sepersekian persen, setidaknya ada suatu usaha untuk melakukan pencegahan atau penghambatan pertumbuhan penduduk yang meyebabkan kepadatan penduduk dunia. KB atau Keluarga Berencana adalah salah satu upaya pemerintah Indonesia untuk menghambat pertumbuhan penduduk yang meledak. 

Istilah KB memang sudah tidak asing lagi bagi kita. Dengan KB, diharapkan penduduk Indonesia dapat tumbuh dengan baik. KB adalah merencanakan pernikahan, kelahiran, dan merencanakan tumbuh kembang anak dimasa mendatang. Pentingnya KB dalam hal ini adalah untuk mewujudkan kualitas penduduk Indonesia yang memiliki daya saing yang lebih baik dari negara lain.

Pak Yulian, seorang petugas BKKbN Kabupaten Blitar, Jawa Timur ketika diwawancarai mengatakan bahwa realisasi KB di masa pandemi Covid-19 ini terjadi sedikit perubahan. Terdapat lonjakan angka kehamilan dikarenakan adanya kebijakan work on home, stay at home, dan lockdown yang menyebabkan sebagian besar pekerjaaan dilakukan di rumah. Sedangkan petugas medis saat ini hanya fokus pada masalah covid-19, sehingga terjadinya masalah lonjakan angka kehamilan ini menjadi efek samping adanya kebijakan tersebut.

Namun kita juga dapat melihat di sekitaran kita, kalian bandingkan tetangga kalian yang ikut KB dan yang tidak, bagaimanakah kehidupan mereka? Sebagian mereka yang ikut KB lebih baik kehidupannya, karena dengan ikut KB mereka bisa lebih terfokus mengenai pendidikan anak, kehidupan mereka, juga rencana masa depannya. Saat ini sudah seharusnya kita hapus mind set “banyak anak, banyak rejeki” karena nyatanya banyak anak bukan justru semakin banyak rejeki, tetapi banyak butuh rejeki.

Di masa kini, orang tua harus lebih bijak lagi dalam merencanakan masa depan anak. Anak yang merupakan generasi penerus bangsa ini, harus mencapai pertumbuhan dan perkembangan yang optimal dan tercukupnya pendidikan, agar mereka tidak tertinggal di masa mendatang. Jangan sampai anak hanya menjadi beban orang tua dan menjadikan mereka diabaikan oleh masyarakat di masa mendatang.

Oleh karena itu, orang tua perlu merencanakan matang-matang akan kehidupan si anak agar mereka bisa menjadi generasi yang berkualitas. Mari kita tingkatkan kualitas generasi dalam negeri, karena negeri yang maju berasal dari generasi yang berkualitas, dan generasi yang berkualitas berasal dari keluarga yang berkualitas pula.

Salam berkarya bangsaku, jayalah Indonesiaku!!

Daftar pustaka

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun