Setelah selama setahun tidak pulang ke tanah air, akhirnya tibalah juga saat liburan yg di-tunggu2. Seperti biasa, jika sudah di tanah air kami selalu membuat rencana utk mengunjungi pulau2 yg indah, belajar kebudayaan dan kultur orang lain.
Dari jakarta, kami bertiga, saya, Â anak gadis remaja semata wayang saya dan suami terbang dg lion air ke Denpasar; bermalam disana kemudian pagi harinya kami melanjutkan perjalanan kami ke Labuan Bajo, p Komodo, Â Flores. Liburan yang sungguh sangat menyenangkan bagi kami, menikmati alam Indonesia yang indah dan orangnya yang ramah.
Liburan di Flores usailah sudah. Kami kembali ke Denpasar dg Lion air. Untuk ke Jkt, kami sdh booking dg Sriwijaya. Begitu mendarat di Ngurah Rai, saya dapat SMS dr Sriwijaya yang menyatakan bahwa pesawat delayed dua jam. Padahal kami sudah ada janji. Akhirnya saya langsung ke konter Sriwijaya untuk menanyakan yg sebenarnya dan membicarakan bahwa kami tidak bisa menunggu sampai dua jam. Bersamaan dg waktu itu, saya juga ngecek ke konter Lion air, AirAsia. Mereka semua sudah fully booked.
Akhirnya saya ke konter Garuda.
Saya, "slamat siang mbak, apa masih ada ticket untuk kami bertiga ke Jakarta sore ini?". Langsung dijawab, "habis bu".
Di belakang saya rupanya ada seorang laki2 berdiri dan dia langsung bilang kpd saya, " tepat bu, saya ada ticket pas untuk bertiga", dengan senyumnya yang ramah.
Saya:" berapa harganya dik?"
Dia:" sembilan limapuluh bu".
Saya: "OK"
Saya kembali ke konter Sriwijaya untuk mengambil refund saya dan saya dilayani dengan sangat ramahnya. Saat itu, orang yg saya temui di konter Garuda pun ikut saya ke konter Sriwijaya.
Kemudian dia menghilang. Beberapa menit kemudian dia datang lagi, tepat di depan domestik departur dimana kami bertiga berdiri.
Dia:" ini tiketnya bu".
Saya: " loh, ini bukan nama kami bertiga".
Dia:" gak papa bu, nanti orang Garuda yang ada di dalam yang akan bantu ibu sampai di pesawat, orang yg punya tiket ini gak bisa terbang sekarang jadi ibu bisa pake tiket ini. Dijamin ibu n kel bisa sampai ke pesawat Garuda dg ditemani oleh orang garudanya langsung. Dijamin bu".
Saya:" Gmn si, memang kami penumpang siluman apa? Tiket nama siapa, orangnya mana? Iiiiihh gak beres nich. Jaman sekarang, naik kreta api aja, nama penumpang dan tiketnya harus sesuai.  Saya tidak mau! Forget it ! Dik harus tahu yah, kalau terjadi apa2 siapa yang tanggung jawab? Orang check-in kan dimintai  identitasnya. Masa, ticket orang lain, saya yang naik. Nama kami tidak terdaftar. Sudah saya mau cari tiket sendiri aja. Trims deh".
Dia: " maaf bu, kalau gitu, saya bantu ibu dg Batavia yah?"
Saya: " ini nama dan identitas kami bertiga, dik".
So Garuda, perbaiki lah kinerja Anda semua. Gembar gembor ini itu, tapi keamanan kok nomer sekian ???
Sayang sekali tanah air kita yang indah dikotori oleh oknum AirPort, bikin orang lain jadi takut terbang karena gak ada jaminan keamanan.
Salam Kompasiana :)
Kristin
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H