Pembelajaran berpusat pada siswa adalah sebuah proses untuk mendorong siswa agar terlibat secara aktif dalam kegiatan pembelajaran dengan mempertimbangkan karakteristik siswa.Â
Hal ini dapat membantu siswa untuk mengembangkan keterampilan belajar seperti manajemen waktu, komunikasi, berpikir kritis dan keterampilan memecahkan masalah. Peran guru dalam penerapan pembelajaran ini lebih ke fasilitator daripada menjadi seorang pengajar sehingga siswa menjadi pembelajar aktif dalam proses pembelajaran sedangkan guru membantu membimbing, mengelola, dan mengarahkan pembelajaran siswa.
Project Based Learning (PjBL) adalah pembelajaran berbasis proyek  berpusat pada siswa dalam melakukan suatu investigasi yang mendalam terhadap suatu topik.Â
Secara konstruktif, siswa melakukan eksplorasi atau pendalaman pembelajaran dengan melakukan pendekatan berbasis riset terhadap permasalahan dan pertanyaan yang berbobot, nyata, dan relevan.Â
Model pembelajaran Project Based Learning memiliki karakteristik di mana guru menjadi fasilitator. Peran fasilitator adalah memberikan permasalahan berupa studi kasus yang nantinya akan diselesaikan pada siswa dalam bentuk proyek. Maka tak heran apabila model pembelajaran ini menekankan pada keaktifan dan keterlibatan siswa.
Alat peraga matematika adalah seperangkat benda konkret yang dirancang, dibuat, dihimpun atau disusun secara sengaja yang digunakan untuk membantu menanamkan atau mengembangkan konsep-konsep atau prinsip-prinsip dalam matematika (Pudjiati, 2004:4).Â
Dengan alat peraga hal-hal yang abstrak dapat disajikan dalam bentuk model-model berupa benda konkret yang dapat dilihat, dipegang, diputarbalikkan sehingga dapat lebih mudah dipahami.Â
Fungsi utamanya adalah untuk menurunkan keabstrakan konsep agar siswa mampu menangkap arti konsep tersebut. Sebagai contoh, benda-benda konkret di sekitar siswa seperti buah-buahan, pensil, buku, dan sebagainya. Contoh lainnya, model-model bangun datar, bangun ruang dan alat peraga lainnya.
Model pembelajaran Project Based learning (PjBL) berpusat pada siswa. Mereka terlibat dan lebih aktif dalam mengerjakan tugas proyek. Penggunaan  alat peraga menyajikan hal-hal yang abstrak dalam bentuk model-model berupa benda konkret membuat siswa mampu menangkap konsep yang diajarkan sehingga hasil belajar matematika siswa SMP kelas VIII meningkat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H