Mohon tunggu...
Kristianus Ato
Kristianus Ato Mohon Tunggu... Administrasi - Pendiam

mencoba yang terbaik

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Jamuan Tuan Johan-Late Night Fresh Blood Dinner

31 Oktober 2019   08:56 Diperbarui: 31 Oktober 2019   09:03 129
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hamparan rerumputan di sebuah lahan sengketa seberang mall berpatung gajah itu tiba - tiba terbakar hebat. Percikan api menari - nari mengikuti hembusan angin malam. Puluhan ekor burung malam beterbangan kesana - kemari mengitari kepulan asap hitam pekat. Kepulan asap itu awalnya membumbung tinggi namun kemudian perlahan melengkung seperti busur di atas sana. Ujungnya akhirnya jatuh tepat disisi sebelah timur mall.

Pak Berry yang menyaksikan peristiwa langka itu dari balik tirai resto, mengernyitkan dahinya penuh keheranan. "Wahh pertanda buruk nih. Pernah terjadi seperti ini. Terus ada pegawai mall yang bunuh diri." Katanya dalam hati kemudian berlalu. Tak menghiraukan lagi petugas pemadam kebakaran di luar sana.

"Devina...!!!"

"Pastikan lho ya...!!! Klu sampai reservasinya Tuan Johan cancel untuk dinner disini kamu yang tanggung resikonya! Coz baru ada customer yang permintaannya aneh seperti itu semenjak resto ini berdiri. Dinner kok startnya jam 00.00??"

Devina, si marketing cantik dan super seksi itu hanya menganggukan kepalanya saja. Biasa, pak Berry - manager gendut dan berkepribadian aneh itu sering ketakutan sendiri bila mengambil keputusan. Tidak berani menantang dirinya sendiri. Juga tidak inovatif sama sekali. Apapun yang di katakan direksi di telan begitu saja.

Akhir - akhir ini berhembus kabar kalau si pak manager  gendut ini sering menyendiri di gudang sebelah. Berteriak, bernyanyi, bersiul dan tertawa terbahak - bahak seorang diri. Padahal gudang itu tidak ada penerangannya sama sekali dan terkesan angker. Kadangkala terdengar bunyi barang jatuh dan rintihan orang menangis. Konon katanya dulu ada seorang teknisi mati bunuh diri disitu. Makanya sama pihak mall ruangan itu di jadikan gudang penyimpanan barang rongsokan.

Walaupun aneh begitu tapi tiap kali rekrut karyawati baru pasti ada aja yang kecantol. Berpacaran beberapa bulan lalu putus dengan berbagai alasan yang tak jelas. Devinapun sempat jadi sasaran rayuan ungkapan cinta. Cuma dalih Devina kuat bahwa Ia sudah punya tunangan. Nah korban yang teranyar kali ini adalah Lisa. Umurnya baru 19 tahun. Masih muda dan kinyis - kinyis. Gosip yang beredar, Lisa sering bercerita kalau pak manager akan segera menikahi. Makanya Ia mau berani menyerahkan semua harta yang paling berharga dalam dirinya.

Entahlah pelet apa yang di pakai si pak manager. Sehingga sebegitu gampangnya menggaet cewek baru. Tapi achhh kalau di pikir sungguh memalukan dan murahan bangett. Mana ada seseorang yang punya jabatan manager dan dianggap bapak kok pacaran sama anak buahnya sendiri? Atau bisa saja si pak manager ini kurang tebal sakunya sehingga cari yang ngk selevel dengannya.

Terus mengenai reservasi Tuan Johan, ya pasti jadilah. Kan beliau sudah transfer down payment (DP) sebesar Rp 100 juta. Lagian namanya juga orang kaya. Pasti banyak maunya lah. Devina membatin sambil mengelus dadanya.

Tadi pada saat Tuan Johan menelpon untuk reservasi, beliau merasa senang banget karena dari 4 restoran spesialis Italian Food hanya restoran ini yang main course nya paling cocok, yaitu Bistecca Fiorentina murbling 6. Sekedar untuk di ketahui bahwa treatment daging ini juga tidak sembarangan lho. Daging tersebut di aging selama 21 hari menggunakan pink himalaya salt dengan kestabilan suhu 6 derajat celcius. Sehingga tekstur daging benar - benar kering.

Makanya tadi Tuan Johan langsung pesan 50 porsi sekaligus. Selain itu juga karena proses memanggang daging inipun di tangani langsung oleh chef khusus berasal dari  Italia. Jadi tingkat kematangannya benar - benar terjamin. Steak ini kemudian di sajikan bersama brown stock sauce, wild rucola & sweet tomato cherry. Wow... salato e Delizioso!!!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun