Mohon tunggu...
Kristianus Tara
Kristianus Tara Mohon Tunggu... Politisi - Wiraswasta mandiri

Hobi membaca, menulis dan senang bereksperimen dan berpetualang

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Natal Jadi Motivasi Membangun Kehidupan Keluarga

27 Desember 2023   21:09 Diperbarui: 27 Desember 2023   21:46 74
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Natal merupakan momentum terindah bagi kaum Nasrani, juga momentum Natal adalah kesempatan memperbaiki diri bagi perjalanan membangun kehidupan yang lebih baik. dengan Natal semua menjadikan tempat strategis bagi anak manusia memperbaiki diri agar memperoleh kedamian yang ujungnya akan memperoleh kesejahteraan. menyambut natal semua keluarga nasrani menyiapkan diri dengan berbagai persiapan baik secara materil maupun batiniah sebagai bagian penting yang terkolaborasi menyambut natal dengan penuh kebahagiaan.

Natal sebagai areal pertemuan atau silahturahim antar keluarga, kenalan bahkan kolega kerja, maka mudik jadi pantau perkembangan lalulintas. persiapan makanan, pakian serta pertemuan silahturahmin jadi pembicaraan sebelum hari puncak tiba. dalam keluarga kami hal ini jadi ajang pertemuan yang tanpa batas, disela-sela kegiatan rumah selalu diisi dengan pembicaraan terkait persiapan menyambut natal.

Berbagai petuah menyatakan bahwasan menyambut kedatangan sang juru selamat bukan persiapan pakian, makanan menjadi hal yang diutamakan, karena yang dibutuhkan adalah persiapan hati, dimana menyambut dengan penuh damai dari hati sendiri, keluarga dan lingkungan sekitar. bahkan ada filosofi natal sendiri jelas bahwa sebelum menyambut sang juru selamat harus berdamai dulu dengan pribadi antara suami isteri serta anak-anak dan juga keluarga ataupun orang yang berada disekitar kita.

Pemahaman ini hari ini kadang jadi misterius dimana setiap insan yang menyambut Natal persiapan yang jadi prioritas soal hal duniawi, dimana persiapan soal gaya hidup yakni makanan, pakian dan liburan kemana dan jangan lupa diera perkembangan teknologi saat ini persiapan yang dilakukan hanya memperoleh keutamaan merubah status di sosmed. uihhhh jadi penuh pertanyaan nilai yang terkandung dalam Natal ini jadi berubah drastis.

Pernyataan ini diikuti ralitas hari ini, permasalahan sosial yang terjadi tidak bisa dibendung, berbagai program tindakan prefentif ataupun tindakan hukum justru semakin hilang akal bagaimana cara mencari jalan keluar yang baik ? mungkin solusi meningkatkan literasi sebagai narasi terbesar dengan metode tindakan prefentif sejak dini yang dimulai dari lingkungan keluarga. permasalahan yang rentan pada keluarga muda yakni tindakan prefentif ini perlu karena pengetahuan terkait dengan keluarga sangat minim.

pengetahuan keluarga diperoleh bersifat parsial dan metodenya sangat tidak efektif dimana hanya bersandar pada pengetahuan yang diperoleh melalui pendekatan KPP (kursus persiapan perkawinan) secara Katolik dan bersandar penuh pada metode pengetahuan keluarga bersifat warisan. Hal ini menurut pikiran saya pentingnya mengelola realitas ini dengan pendekatan metode yang lebih ringan dan dijadikan ajang refresing namun sebagai jalan peningkatan literasi yang berhubungan dengan pengetahuan keluarga. Semoga tulisan ringan ini menjadi inspirasi bagi penulis dengan pembaca yang sempat singgah menikmati tulisan ini.

Kristianus Tara

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun