Mohon tunggu...
Kristianus Tara
Kristianus Tara Mohon Tunggu... Politisi - Wiraswasta mandiri

Hobi membaca, menulis dan senang bereksperimen dan berpetualang

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Rumahku Sorga Dunia Menuju Akhirat

24 Desember 2023   11:38 Diperbarui: 24 Desember 2023   11:44 35
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

                 "Tulisan terinterupsi oleh pemaknaan mood naik turun berujung refleksi demi refleksi hanyalah harapan tak tercapai"

Rutinitas harian yang selalu menjadi bagian dalam perjalanan maha karya mengarungi bahtera keluarga. Dinamika rutinitas yang menjadi pergulatan antara 2 nahkoda dalam satu kapal aras perjalanan diarungi tantangan alam, dimana seorang nahkoda dipaksa harus memahami kondisi dan selalu mencari solusi dalam mengahadapi setiap tantangan yang terpa silih berganti.

Dalam sebuah organisasi ketika mengendalikan dua kepemimpinan maka akan terjadi dualisme arahan kerjanya. Namun dalam kehidupan keluarga yang mana didambakan agar seorang kepala keluarga yang menjadi tanggung jawab untuk mengendalikan perjalanan bahtera keluarga, hampir persis realitas hari ini menunjukan sebuah adigium mendogmatisasi pernyataan ini mesti dikaji ulang dan sebuah evaluasi hasilnya menjadi pemandu perjalanan keluarga.

 Apakah kenyataan ini merupakan hal yang harus ditelusuri soal akar penyebabnya. Dititik tertentu hasil refleksi yang menggelitik apakah perjalanan bahterah keluarga harus diarungi dengan tantangan entah berujung memperoleh yang namanya kebahagiaan kapan ! atau mungkin soal perbedaan karakter yang membutuhkan proses yang suatu saat nanti akan terjadi sesuai dengan petuah-petuah yang disajikan oleh para pendahulu maupun orang tertua ?

kadang saya juga merefleksi dari petuah yang diberikan bahwasan kehidupan dalam rumah tangga mesti ada konflik, dampaknya akan membawa kecocokan karakter. Namun dari pemicu permasalahan dalam cara berpikir dan bertindak dalam menjalankan rutinitas harian dalam kehidupan rumah tangga. Dalam hal mengatur dan mengurus rumah serta mengurus anak yang sejalan dengan kegiatan usaha dalam rumah sebagai penopang kehidupan ekonomi keluarga. Tepat bulan Juli Tahun 2023 ini saya memutuskan untuk mengundurkan diri dari pekerjaan saya sebagai pendamping PKH. Konsep pertimbangan hingga saya mengambil keputusan ini memang saya memikirkan soal pembagian waktu.

Dimana kegiatan dirumah padat dan kegiatan kerjaanq sebagai penopang ekonomi keluarga yang kian hari semakin ketat targeting waktunya. Aspek pertimbangan lain juga secara finansial beban operasioanal yang kalau dihitung hanya menambah beban biaya. Selanjutnya juga berdampak pada aktifitas tambahan jadi susah untuk dilakukan. Situasi barupun menjadikan saya harus bisa beradaptasi, namun sebenarnya tidak begitu panjang dimana aktifitas yang ada sudah jadi rutinitas keseharian berjalan.

Seiring berjalannya waktu rutinitas harian yang bergandengan dua karakter yang dibentuk dengan latarbelakang keluarga berbeda dan lingkungan berbeda dimana kebiasaan yang berbeda dipertemukan dua insan terjalin dalam sebuah pernikahan atas nama cinta. Cinta cinta kata ini sangat abstrak untuk dipahami namun sering dilontarkan demi menjaga agar perjalanan bahterah rumah tangga harus dipenuhi dengan cinta.

Dari berbagai pengetahuan tentang berkeluarga yang diperoleh baik dari warisan kedua orang tua, keluarga, lingkungan sekitar ataupun lingkungan dimana kita menempuh pendidikan sejak SD, SMP, SMA hingga perguruan tinggi serta dalam dunia kerja selanjutnya dalam lingkungan keluarga yang terbangun dalam bahterah pernikahan. Aspek lain kebiasaan dalam acara pernikahan biasanya diberikan petuah oleh yang mengukuhkan pernikahan dan dalam sebuah resepsi pernikahan biasanya diberikan juga petuah terkait kehidupan rumah tangga.

Realitas ini menunjukan bahwasan pengetahuan tentang keluarga rupanya kedalaman pengetahuan yang terkait erat dengan praktek nyata dalam kehidupan rumah tangga ibarat orang yang menjalani kehidupan ini dengan belajar hingga sang kalik memanggil pulang ke pangkuannya. Hal yang terumit dalam kehidupan rumah tangga secara pribadi berpandangan bahwasan kecocokan cara berpikir dengan bertindak tingkat adaptasinya diproses dengan dihadapkan berbagai percecokan akan menemukan kecocokan.

Aspek pengetahuan tentang kehidupan rumah tangga tidak ada pengetahuan kusus yang kita peroleh dari jenjang pendidikan tertentu. Perkawinan semacam hukum alam dua insan perempuan dan laki-laki harus dipersatukan dan tidak dapat dipisahkan oleh kekuatan apapun hingga maut memisahkan. Mulai dari urus rumah (masak, cuci, ngepel, sapu, urus anak, dll) relasi dengan dua rumpun keluarga serta lingkungan dimana kita tempati dan kelompok-kelompok yang kita berkomunitas, belum tuntutan ekonomi keluarga menjadikan dua insan yang dipersatukan harus memiliki kemampun duet yang baik, hal ini akan tercapai yang namanya kebahagiaan.

Melalui komunitas Forum sharing menulis memadukan pemahaman soal kemampuan merefleksi lika liku perjalanan kehidupan rumah tangga dengan menulis sebagai sala satu solusi terapi agar semacam terapi alamia yang menajamkan cara berpikir dan bertindak lebih enjoi dan menemukan jalannya sendiri di dalam cinta ada kebahagiaan. Goresan ringan dan singkat ini merupakan tuangan rasa cemas soal dasar perekat ikatan kehidupan dasarnya adalah dari kehidupan rumah tangga.........

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun