ia selalu bertanya tentang sosokmu
Jujur aku tak mampu menjelaskannya
di setiap pagi ia selalu mengusap wajahmu yang sangat tampan itu
di setiap senja ia selalu menuliskan puisi
sebagaimana kebiasaanmu
kata-kata yang kau suratkan dulu kepadaku
ia merekam dalam benaknya
dan menuliskannya pada harian lepas yang sama denganmu
cita rasa puisinya samaÂ
tak berbeda jauh denganmu
sayang, sejujur-jujurnya rindu ini tak terbendungÂ
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!