Mohon tunggu...
Kristianus Garman
Kristianus Garman Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Pecinta Kebijaksanaan

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Mengecup Embun

28 Maret 2024   09:43 Diperbarui: 28 Maret 2024   17:45 93
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Tak ada yang paling indah dari suatu hari

Aku dan engkau yang bersatu dalam genangan -genanga hari yang menjadikan kenangan

Genangan yang tercipta dari kecup embun yang tak sempat kukecup karena kesiangan

Tak ada yang paling indah dari suatu hari

Baca juga: Hujan

Yang dimana aku dan engkau sama-sama memejamkan mata mengenang segala risalah tentang cinta kita pada sayup -sayup pagi yang dingin

Pada suatu hari kita saling merindu dari dua sudut yang berbeda, sebab kita menjadikan kita bagian lain untuk hidup masing-masing

Pada suatu hari, engkau telah menemukan sepotong cinta yang ingin kau genapkan, sedangkan aku masih mengembara dipadang memberi minum domba -domba

Baca juga: Tetap Setia

Sejenak aku bertanya, apakah aku yang kesiangan mengecup embun

Atau aku terlalu pagi mengecupnya, sehingga sisa embun kau bagikan kepada yang lain.

Baca juga: Paradoks Cinta

Mengecup embun, antara cinta dan sia-sia

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun