Mohon tunggu...
Tiano Garman
Tiano Garman Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Pecinta Kebijaksanaan

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Paradoks Cinta

12 Maret 2024   20:27 Diperbarui: 12 Maret 2024   20:34 101
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Fiksiana. Sumber ilustrasi: PEXELS/Dzenina Lukac

Cinta itu adalah kekuatan rasa, lantas mengapa harus pandang mata? Cinta itu adalah nyanyian jiwa yang paling murni dari sudut hati, lantas mengapa ada alasan harus banyak isi dompet semata? Cinta itu adalah alasan mengapa manusia diciptakan, lantas mengapa ada banyak orok yang tersiksa jiwanya di selokan-selokan yang menyengat? Cinta adalah kekuatan untuk melepas pergi, lantas mengapa masih ada luka yang tersisa di hati? Cinta adalah kekuatan untuk saling memaafkan, lantas mengapa masih ada dengki? Cinta adalah kekuatan untuk melepaskan, lantas mengapa ada iri hati? Cinta adalah kekuatan untuk merelakan, lantas mengapa masih ada rindu yang mengurita? Cinta adalah kekuatan menafsir wajah, lantas mengapa banyak muka yang berubah rupa? Jawaban-jawaban tak pernah pasti dan selesai. Sejatinya, manusia dan cinta adalah dua entitas yang masih paradoksal dahulu,kini dan masa yang akan datang.

Maumere, Flores, NTT

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Baca juga: Cinta yang Miskin

Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun